Bersih Desa Kelurahan Kebon Agung Dengan Kirab Thek Thur

Penyerahan Pusaka oleh Sesepuh Kelurahan atau Kepala Kelurahan yang lama ke Pejabat Kepala Kelurahan yang baru

Beritatrends, Magetan – Sejumlah Kelurahan di Kabupaten Magetan kompak menyemarakan agenda bersih desa yang menjadi salah satu tradisi lokal di tanah Jawa. Hal itu pun disambut positif Bupati Magetan, yang menilai kegiatan bersih desa menjadi momentum yang tepat untuk membangkitkan eksistensi kesenian dan kebudayaan daerah, Jumat (12/08/2022).

Bersih desa menjadi salah satu kegiatan yang kental akan budaya. Sebab didalamnya terdapat serangkaian kegiatan yang menjunjung tinggi nilai luhur dan adat istiadat. Misalnya selamatan untuk kirim do’a kepada leluhur, yang dikemas dengan cara berbeda-beda sesuai tradisi di setiap kelurahan.

Dengan adanya kesenian daerah seperti jaranan, Reog, Thek thur  dan wayang kulit yang disuguhkan sebagai hiburan warga, serangkaian kegiatan itu mampu membangkitkan eksistensi seni-budaya di daerah, yang sempat redup akibat pandemi Covid-19.

Seperti halnya bersih desa warga Kelurahan Kebonagung menggelar acara bersih desa yang di hadiri Bupati Magetan, Wakil bupati Magetan, Sekda kabupaten Magetan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magetan, Lurah se-Kabupaten Magetan, dan seluruh warga Kelurahan Kebonagung,  Jumat (12/08/2022)

Acara bersih desa Kelurahan Kebonagung rutin diadakan setiap tahun dan utuk kepanitiaannya pun secara bergantian, untuk tahun ini kepanitian di panitiai oleh RW 2 Kelurahan Kebonagung dan ketua panitia di ketuai oleh Ketua RW 2 Poernomo Hadi ST.SST.

Ketua panitia Poernomo Hadi mengatakan, bahwa kirab budaya tradisi thek thur kali ini juga merupakan rangkaian kegiatan Bersih Desa, yang mana dilaksanakan setiap satu tahun sekali di Bulan Muharram atau Bulan Suro.

“Kegiatan seperti ini juga merupakan rangkaian kegiatan bersih desa, sebelumnya kita juga sudah melakukan berbagai kegiatan seperti gotong-royong dengan bersih-bersih lingkungan, Ziarah Makam Mbah Sundul, kemudian dilanjutkan dengan kirab budaya thek thur ini. Dan kegiatan seperti ini memang sering dilaksanakan setiap satu tahun sekali di bulan suro,”ungkapnya.

Dijelaskan olehnya, bahwa thek thur dapat diartikan sebagai alat komunikasi Bangsa Indonesia untuk pemersatu warga dan masyarakat.

“Dengan adanya thek thur ini kita mempercayai bahwa sebagai alat komunikasi kita terhadap warga, baik itu untuk berkumpul, sinyal pemberitahuan bencana atau yang lainya, akan tetapi saat ini bisa kita artikan sebagai pemberian semangat kepada warga dan masyarakat saat berkeliling,”paparnya.

Sementara itu, Kepala Kelurahan Kebonagung Indra Ariesta Ardy S.STP,ME berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, antara warga dan masyarakat dengan Pemerintah Kelurahan bisa terus bersinergi untuk hal yang lebih baik.

“Harapan besar kami, kita semakin terus bersinergi antara warga dan masyarakat dengan pemerintah kelurahan, semoga kelurahan Kebonagung bisa lebih maju disemua hal,”tuturnya

Ditambahkan oleh Indra, dalam kirab thek thur ini juga terdapat penyerahan pusaka yang dinamai tombak Agung Kyai Sundul, yang diserahkan oleh Sesepuh Kelurahan atau Kepala Kelurahan yang lama ke Pejabat Kepala Kelurahan yang baru.

“Pusaka ini merupakan lambang sebuah kekuatan, dan kita tidak bisa melupakan adat istiadat. Maka inti dari tradisi ini adalah menguri-nguri kebudayaan, khususnya di kelurahan Kebonagung, harapan kami jangan sampai kita melupakan sejarah, sebab bagian dari perjalanan kita membangun sebuah peradaban,”pungkasnya.

Pos terkait