Launching Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak di Kabupaten Magetan

Bupati Magetan, Kapolres Magetan saat melauncing gugus Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) 

Beritatrends, Magetan – Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto, SH. M.Si mendukung Kepala Kepolisian Resort Magetan, Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan, S.I.K, M.Si. melaunching gugus Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Kabupaten Magetan.

Satgas perlindungan perempuan dan anak ini mempunyai tugas melakukan giat perlindungan perempuan dan anak yang mengalami kekerasan melalui identifikasi kondisi korban, serta melindungi perempuan dan anak dari hal yang membahayakan dirinya.

Satgas PPA ini dibentuk atas instruksi dari Kepolisian Resort Daerah (Polda) Jawa Timur dan Presiden Republik Indonesia (RI), atas tingginya kasus kekerasan seksual.

Satgas PPA mengajak masyarakat untuk maju bersama menentang terjadinya aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Bersama Bupati Magetan, giat Launching Satgas PPA dilaksanakan di Aula Pesat Gatra Polres Magetan, Senin (8/8/2022).

Saat diwawancarai Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, pihaknya hari ini menghadiri pembentukan Louncing Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Kabupaten Magetan, ini tentu merupakan sebuah institusi bagus untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa kita ada sebuah lembaga yang untuk melindungi apabila ada persoalan-persoalan mengenai perempuan maupun anak, dan mudah-mudah ini dengan adanya kehadiran lembaga ini akan semakin tertekan dalam artian kasus-kasus ini menjadi tidak ada.

“Jadi kesuksesan lembaga ini salah satu indikatornya bahwa turun kasus itu atau malahan sama sekali tidak, itu menjadi harapan kita semua sehingga tujuan kita tujuan lembaga ini akan tercapai,”papar Suprawoto.

Semua akan membaca bagaimana kemudian kasus-kasus yang merebak baik itu yang terjadi di berbagai tempat itu memberikan hikmah tersendiri bagi kita, jadi setiap keputusan seseorang itu sebetulnya kan salah-satunya di pengaruhi oleh semangat jaman, kenapa demikian ? karena terdapat persoalan.

Jadi bisa dipastikan bahwa lembaga itu lahir pasti ada semangat jaman yang menghendaki sebuah lembaga itu, salah satunya adalah dengan adanya kasus-kasus itu kemudian lahir lah lembaga itu, dan perlu disampaikan bahwa satu satu kosong itu hotline yang bebas pulsa, jadi anak-anak bisa menyampaikan disitu, dan mungkin dengan saran-saran ini menjadi tempat curhat, orang Jawa itu ada batas tertentu, anak-anak kita tidak secara terus terang menyampaikan kepada orang tua.

“Njenengan saja kalau ada permasalahan pasti disampaikan pada orang lain dari pada orang tua, siapa tahu lembaga ini berkembang, nanti kedepan pihaknya menyarankan ada dalih dongengnya juga disitu, saya dulu sebelum tidur atau belum bisa tidur kalau belum di dongeng in oleh ibuk saya, nilai yang ditanamkan orang tua mau tidur itu akan tenang di bawah sadarnya dan itu sering dilupakan oleh orang tua, nah oleh sebab itu nanti ini bisa mengisi ruang kosong ketika orang tuanya, siapa tahu ada anak yatim-piatu yang sudah tidak ada orang tua bisa curhat kita khawatir mereka itu curhatnya kepada orang yang salah,”pungkas Bupati Suprawoto.

Ditempat yang sama Kapolres Magetan Mohamamad Ridwan mengatakan,  alhamdulillah kita melauncing satgas perlindungan perempuan anak yang mana merupakan kebijakan dari bapak kapolda yang kita berplementasikan di kabupaten-kabupaten, alhamdulillah adanya keterangan  dari Bapak Bupati satgas perlindungan perempuan dan anak di terbitkan pada 6 Agustus minggu lalu.

“Hari ini kita launcing diharapkan penanganan terhadap perempuan dan anak kedepannya lebih memimalisir tindakan terpatok pelaku tindakan tersebut, tidak ada satgas pencegahan tindakan sampek dengan pemulihan jadi indikatornya keberhasilan satgas ini adalah memimalisir sampai tidak ada terjadinya tindakan terhadap perempuan dan anak, jadi mohon doa restunya dan kami membuka hotline di 110 yang mana itu bebas pulsa dan ada 3 operator sehingga masyarakat atau korban yang terdampak kasus kekerasan perempuan anak bisa menghubungi hotline kami,”terang

Di Hotline 110 itu semua bisa mengakses dan bebas pulsa jadi tidak ada lagi masyarakat yang melapor insyaallah kita melayani dengan betul iklhas secara tepat dan cepat direskrim itu sudah ada unit TPA di dinas sudah ada namun dengan adanya stabilitas antara Pemda dengan kita dengan LSM lembaga masyarakat dan THRI yang mana kejadian tersebut, banyak kejadian yang di tempat-tempat tersebut maka kita masukan satgas ini supaya mereka memiliki tanggungjawab,

“Jadi kita semua bertanggungjawab, aspek yang ada tanggung jawab mencegah terjadinya kekerasan perempuan anak jadi sehingga yang tugasnya THRI yang lain sebagainya masyarakat bisa mengingatkan jangan sampai ada yang rusak gara-gara tidak pidana seksual tersebut,”hapanya.

Insyaallah kita minggu depan sudah masuk sosalisasi ke THRI kita banyak dan alhamdulillah wilayah Magetan ini yang menjadi destinasi wisata jadi banyak tempat-tempat hotel dan lain sebagainya.

“Minimal sudah kita edukasi sosialisasi terhadap anak, sosialisasi pada sekolah, semua bersinergi, semua mempunyai adil terhadap kegiatan tersebut. Total personil  ada 25 orang dari Pemda dari polres, kejaksaan dari dinas terkait, ulama, MUI Lembaga swadaya masyarakat dan THRI,”pungkas Ridwan.

Pos terkait