Peningkatan Status 3 Desa Mandiri Antar Selayar Lampaui Target RPJMD

Gerbang Ibukota Desa Patilereng, Kecamatan Bontosikuyu, satu dari 3 wilayah desa kategori Mandiri

Beritatrends, Selayar – Progres perkebijakan Gerakan Membangun Desa Mandiri (Gerbang Sari) yang merupakan salah satu rangkaian program skala prioritas Pemerintah Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan menunjukkan trend positif.

Hal tersebut terungkap dari pemaparan yang disampaikan Wakil Bupati, H. Saiful Arif, SH, saat memimpin Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang diikuti dan dihadiri oleh Pendamping Desa se Kabupaten Kep. Selayar dan sepuluh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penopang Utama, Rabu, (25/1) lalu di Ruang Rapim Kanntor Bupati.

Wabup Saiful Arif menjelaskan, sinergitas antara Pendamping Desa dengan jajaran Pemerintahan Desa dan stakeholder terkait lainnya telah berhasil mengantarkan Kabupaten Kep. Selayar melampaui capaian target Desa Mandiri. Tahun 2021 masih “kosong”. Komposisinya, di antara 81 desa di Selayar, kategori Mandiri “kosong”, Maju 8, Berkembang 46, Tertinggal 25, dan Sangat Tertinggal masih ada 2 desa. Pada 2022, berdasarkan RPJMD khsusus “desa mandiri” ditargerkan bisa mencapai 1 desa. Ternyata bisa terrealisasi, sebanyak 3 desa, di antara 81 desa di Selayar, yakni Desa Pati Karya dengan nilai IDM 0,8387 dan Pati Lereng (0,8187) di Kec. Bonto Sikuyu, serta Desa Barugaia rdi Kec. Bonto Manai dengan nilai IDM 0,9314.

Bukan hanya itu, lanjut Wabup seraya menambahkan, di tahun 2022 yang lalu, Selayar sudah bebas dari status Desa Sangat Tertinggal. Paparnya penuh gembira.

Progres lengkapnya, 3 Desa Mandiri, 22 desa Maju, 44 Berkembang dan 12 Tertinggal, *”tanpa status desa sangat tertinggal”* lagi.

Dalam kesempatan yang sama, wabup, Saiful Arif, SH, ikut membeberkan beberapa bentuk kendala tekhnis pembentukan Badan Usaha Milik Desa (bumdes) dan efektifitasnya sebagai lembaga ekonomi skala desa.

Baca Juga  Selamat Datang di Desa Sidomulyo

Hal ini kata Saiful Arif, perlu mendapatkan atensi dan perhatian bersama secara lebih serius oleh para pemangku kepentingan (stakeholders), terkhusus untuk sepuluh organisasi perangkat daerah (OPD) penopang gerbang sari.

Langkah awal, Pihak Dinas PMD melakukan pendataan berdasarkan potensi desa untuk meningkatkan statusnya, lalu menentukan prioritas, kemudian diikuti oleh OPD Penopang Utama agar memfocuskan anggarannya pada desa prioritas tersebut.

Semoga dengan semangat sinergitas, kolaborasi, serta kekompakan yang sudah terjalin selama ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan, untuk lebih cepat mendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat desa. pungkas Wabup Saiful Arif.

 

Pos terkait