Sang Pejuang Dhuafa Ingin Perjuangkan Nasib Anak Yatim dan Dhuafa

Tujuan Menjadi Wakil Rakyat di DPR RI adalah salah satu harapanya dalam mewujudkan Cita citanya untuk memperjuangkan nasib Rakyat miskin dan lara Anak yang menjadi yatim-piatu demi Kesejahteraan mereka di Republik ini.

Beritatrends, Sumut – Di awali niat untuk memperjuangkan nasib bagi Para anak Yatim dan Kaum Dhuafa di Nusantara, Sang Pejuang Dhuafa H.Ikhwan SH.MH harus rela berkorban apa saja.

Sejak Menjabat di Kepolisian Negara Repoblik Indonesia sosok Pejuang Dhuafa H. Ikhwan SH.MH ini di kenal para sahabatnya sebagai sosok yang Nasionalis dan peduli dengan Masyarakat menengah kebawah terupa kepada para Anak yatim Piatu dan kaum dhuafa.

Hal ini terbukti dengan dirinya membentuk Komunitas Sedekah Jum’at (KSJ) dan telah berdiri hampir 4 tahun ini. Komunitas Sosial ini tanpa henti melakukan sedekah kepada para kaum miskin dan Anak yatim Piatu di seluruh daerah Kesatuan Negara Republik Indonesia di setiap hari Jumat nya.

Dirinya pun ingin mengembangkan Komunitas Sosial nya ini ke tingkat Nasional yang di akui dan bekerja sama dengan Pemerintahan Republik Indonesia dalam hal ini kepada Kementrian Sosial RI, agar dapat melaksanakan bantuan sosial yang di Proritas kan adalah Fakir miskin dan Para anak anak yatim di Nusantara.

Menempuh Cita cita yang di niatinya bersama KSJ untuk terus mengabdi kepada Rakyat Indonesia Sang Pejuang Dhuafa ini pun harus Rela mengorbankan Harta benda yang ia miliki serta berharap dukungan Keluarga dan Seluruh Rakyat Indonesia.

Tujuan Menjadi Wakil Rakyat di DPR RI adalah salah satu harapanya dalam mewujudkan Cita citanya untuk memperjuangkan nasib Rakyat miskin dan lara Anak yang menjadi yatim-piatu demi Kesejahteraan mereka di Republik ini.

Baca Juga  Mengisi Kegiatan Sosial, FPII Korwil Metro Berbagi Takjil

Sang Pejuang Duhafa H. Ikhwan Lubis SH.MH. Sempat mengatakan Kepada Media, jika dirinya melakukan hal ini terdorong dari kisah masa lalunya yang menjadi Anak yatim sejak usia 4 silam hingga kehidupan sulit tentang keluarganya pun menjadi sejarah terburuk dan membuat pilu terhadap diri nya.

Kisah masa kecil hingga dirinya meraih kesempatan menjadi orang yang lebih baik ini pun menjadi dasar kepedulianya terhadap orang miskin seperti Kaum Dhuafa dan para anak yatim di Negeri ini.

“Sejak usia saya beranjak sekolah, saya harus ikut membantu Ibu saya yang menjadi penjual sayuran di sebuah Pasar tradisional di kota Medan,” ujarnya.

Lanjut dikatakan Mantan Kapolres Batubara itu, coba kita bayangkan seusia anak 9 tahun harus bisa bangun subuh dan membantu Ibu membawa sayuran serta harus berjalan kaki sejauh 3 Kilo meter untuk menempuh pasar untuk berdagang bersama membantu Ibu.

“Terkadang saya harus membantu para pedagang lain membongkar muat sayuran milik orang untuk mendapatkan uang tambahan sekolah dan sisanya saya tabungkan demi cita cita saya,” Katanya.

Keras nya kehidupan di pusat ini pun menjadi sebahagian kisah kehidupan Pahit yang dialaminya. Untuk menempuh pendidikan sekolah juga menjadi ingatan nya saat ingin sekali melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Saat tidak memiliki biaya mendaftar sekolah, ini hal yang sangat menakutkan bagi saya walau ahirnya saya dapat melanjutkan sekolah pada saat itu. Kisah sedih yang sedikit saya sampaikan ini menjadi dasar hati saya berniat akan memperjuangkan nasib mereka para Fakir miskin di Negri ini. Dengan segala kemampuan saya bersama Partai Nasdem akan berniat Mewakili Rakyat di Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 2024 nanti,” tandas mantan Kapolres Pelabuhan Belawan itu.

Pos terkait