Suksesnya Suatu Daerah Harus Meningkatkan Indek Pendidikan

Sujatno, SE, MM selaku Anggota DPRD sekaligus sebagai Ketua DPRD Magetan

Beritatrends, Magetan – Implementasi Kurikulum Merdeka masih memerlukan kajian akademis dan evaluasi komprehensif. Kajian tersebut melingkupi pertimbangan kondisi sosiologis dan kemampuan pendidik serta tenaga kependidikan.

Perubahan satu kebijakan dalam hal ini kurikulum baru membutuhkan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi kurikulum sebelumnya. Perubahan kurikulum tersebut tidak hanya berdampak pada proses pembelajaran di kelas saja, namun juga aspek lainnya.

Perubahan kurikulum tidak hanya berdampak pada proses pembelajaran di kelas saja. Namun juga bagaimana mempersiapkan guru, menyediakan panduan buku-buku referensi, sosialisasi terhadap tindakan guru dari orang tua wali murid, dan ketersediaan sarana prasarana pendukung.

Sujatno, SE, MM selaku Anggota DPRD sekaligus sebagai Ketua DPRD Magetan menyikapi terkait Pendidikan Kurikulim Merdeka mengatakan,  menurut kami terkait masalah data dengan Rancana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lalu saya kaitkan dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang menjadi perhatian kami DPRD jadi yang pertama indek Pendidikan, kedua tingkat kemiskinan, dan ketiga tingkat pengangguran.

Tiga hal tersebut menjadi perhatian kami yang pertama indek pendidikan, pendidikan ini harus di desain sedimikian rupa, sekarang sudah ada intruksi Menteri Pendidikan terkait dengan Merdeka Belajar, pihaknya berharap baik di sekolahan tingkat SD, tingkat SMP itu harus di desain sedemikian rupa sehingga menjadi sekolahan unggulan.

“Tertentu yang pertama kita berharap unggul di bidang akademik, lalu yang kedua unggul di non akademik, di akademik nantinya kita berharap pengelolaanya di suatu sekolahan, bila unggulan, misalkan salah satu SMP dia unggulnya di bahasa Inggris, kemudian sekolahan lain unggul di Matematika, dan di sekolahan lain dia bisa unggul di akademik lain, nah ini harus dikelola dengan baik,”harapan Sujatno.

Karena ini masuk zonasi, nah ini zonasi juga jadi perhatian, zonasi itu tujuannya sangat bagus bisa mengakomodir siswa-siswa setempat, tentunya yang menjadi perhatian kami kualitas, fasilitas, sarana dan prasarananya harus diperhatikan jangan sampai di satu sisi setelah fasilitas lengkap di sekolahan lain fasilitasnya kurang, sehingga ini secara manusiawi logis, orang tua maupun siswa pengin menyekolahkan atau sekolah, anaknya di sekolahan yang fasilitasnya lengkap dan favorit jadi ini menjadi perhatian kita semuanya.

“Di akademik tentunya kita dorong kesitu, jadi sekolahan itu punya unggulan, contohnya SMPN 1 Magetan itu unggulannya apa ?, SMPN 4 unggulannya apa ?, SMPN 1 Maospati unggulannya apa?, sehingga nanti akan menjadi maskot di sekolahan masing masing,”jelasnya,

Selain akademik kami berharap Non Akademik juga di kembangkan, potensi Magetan ini luar biasa, misalkan di bidang seni, bidang olahraga dan bidang-bidang yang lain juga bisa dikembangkan sehingga nanti Magetan bisa menjadi daerah Atletik karena sekolahan itu memang sejak awal di dorong untuk mendidik anak-anak itu di bidang atletik, nanti kedepan anak ini bisa di didik terus sehingga ada kompotisi kejuaraaan baik tingkat kabupaten, Provinsi, dan nasional itu bisa kita dorong karena anak-anak yang punya prestasi di luar akademik ini harus juga di perhatikan.

Masyarakat sekarang contohnya kemarin mendaftarkan TNI/Polri bagi anak-anak yang berprestasi tentunya mudah masuk dalam seleksi  ini harus kita tanamkan, ini sangat luar biasa sekali, jadi perhatian kami di bidang pendidikan tentunya  berbeharap sekali kepada dunia pendidikan di dinas terkait juga warga PGRI mudah-mudahan hal seperti ini terjadi lagi.

“Mari kita bicarakan bersama, kalau kita sudah bersama-sama apabila ada kendala, kendalanya apa?, ayo kita duduk bersama, ayo kita diskusi bersama untuk mencapai itu, nantinya Magetan akan menjadi contoh, akan menjadikan di bidang volly misalkan, jadi mendidik anak-anak itu di bidang olahraga khusus volly harus ada pelatih, harus ada sarana prasarana, nanti akan berhasil, yang dinamakan merdeka belajar, merdeka belajar itu lebih ke menyesuaikan dengan bakat, potensi anak jangan dipaksakan kalau tidak sesuai bakat kemampuannya,”terang Sujatno.

Dalam rangka untuk pengurangan pengangguran, kita harus mendorong masyarakat untuk wirausaha, utamanya bukan sembarang masyarakat untuk wirausaha, karena wirausaha itu minimal bisa menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri, untuk lingkungan dan ini kalau sudah besar bisa menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat sekitar, sehingga dua hal pengangguran terkurangi kemiskinan bisa teratasi dengan wirausaha yang di kembangkan oleh masyarakat tersebut.

“Ini harus didampingi dinas terkait bagaimana cara kita menumbuhkan kewirausahaan yang efeknya nanti akan luar biasa bagi ekonomi di Kabupaten Magetan, teknisnya sudah banyak karena latar belakang saya pengusaha, sehingga tiap-tiap untuk mengembang suatu usaha untuk memulai kita bisa diskusi, kita bisa komunikasi, kita bisa mendampingi, bahkan sekarang pemerintah juga luar bisa membantu, bantuan kepada UMKM melalui dinas terkait,”ucapnya.

Kita berharap bahwa bantuan-bantuan itu tepat sasaran, tepat manfaat, jadi dua hal pendidikan dan kemiskinan ini bisa teratasi dengan menumbuhkan jiwa kewiraushaan, kewirausaha saat ini tentunya para masyarakat juga mengetahui bahwa memulai suatu usaha-usaha apa yang disukai dan sudah dikuasai itu sudah secara teknis.

“Jadi kebijakan-kebijakan yang akan kita latih sebagai representasi, kita dorong tiga hal itu walaupun banyak hal yang lain harus diperbaikan,”pungkasnya.

Pos terkait