Wanita Yatim Piatu Mengaku Dihamili Oleh Oknum Anggota Simbisa 125 Kabanjahe

Wanita Cantik di Medan Hamil 4 Bulan, diduga Yang Menghamili Oknum TNI 125 Simbisa Berpangkat Serda

Beritatrends, Medan – Seorang perempuan yatim piatu EG (23) terpaksa meneteskan air mata setelah kesucian dan tubuhnya dinikmati berulang ulang oleh Serda JT yang merupakan oknum anggota TNI yang bertugas di Simbisa 125 Kabanjahe.

Tidak hanya kesucian dan tubuhnya yang sudah dinikmati oleh oknum tersebut, kini akibat olah tongkat sakti milik Serda JT, kini EG terpaksa menanggung malu dikarenaka EG sudah hamil 4 bulan akibat disetubuhi oleh Serda JT saat berada di sebuah rumah kos kosan yang dihuni EG.

“Awal kami melakukan hubungan badan pada sekitar tanggal 6/8/2022 pada saat itu Serda JT datang Kerumah kos saya naik sepeda motor Yamaha Scorpio warna ungu. Awalnya saya tendang JT karena memaksa melakukan hubungan badan, dia juga membuat suatu janji yang menyatakan bahwa dia serius mau menikahi saya, saat itu juga dia merayu dan melucuti pakaian saya sampai saya telanjang bulat, saat itu dia membuka seluruh pakaian nya dan celana dalamnya, selanjutnya dia mengarahkan serta mencoba memasukan alat kelamin nya ke kemaluan saya saya, saat itu saya merasa kesakitan sekali dan menendang nya,” Tutur EG

Masi Kata EG, dia tidak putus asa dan terus merayu saya dan akhirnya seluruh alat kelamin nya masuk ke kemaluan saya dan saat itu saya menjerit kesakitan, dia tidak peduli suara kesakitan saya, saat itu juga saya menjerit kesakitan dan namun dia tetap terus menyetubuhi saya, dia mencoba untuk membungkam saya dengan mencium mulut saya sampai akhirnya dia ejakulasi.

“Usai melakukan hubungan badan, Serda JT memaksa saya untuk masuk ke kamar mandi untuk membersihkan bekas sperma yang ada dikemaluan saya dan saat saya keluar dari kamar mandi saya langsung pakai baju dan kami berbincang kembali, saat itu JT berjanji akan bertanggung jawab dan meyakin kan saya bahwa dia akan menikahi saya,” Ucap EG bersedih

Dijelaskan EG, tepat sebulan kemudian Serda JT datang kembali ke rumah kos kosan saya, saat itu kami hendak beribadah namun karena terjadi percekcokan ada sebuah pesan dari mantan pacarnya, kami batal untuk beribadah, saat itu juga dia kembali mengajak saya bersetubuh, dia meminta saya untuk mau berhubungan badan kembali itu terjadi hari Minggu di akhir bulan September 2022.

“Namun pada bulan bulan November 2022, tiba tiba saja saya mual dan muntah, badan saya lemas tidak enak badan, saat saya langsung hubungi Serda JT dan menyampaikan hal tersebut, namun dia menjelaskan bahwa tidak apa apa itu, mungkin itu asam lambung saja katanya kepada saya, saat itu janji datang malam, saat dia datang dan saya meyampikan bahwa saya sudah telat datang bulan kami membeli alat test kehamilan dan hasilnya positif hamil, saat mengetahui bahwa saya sudah hamil dia hanya berjanji janji saja dan dia tidak menepati janjinya, saya sangat kecewa dan saya melaporkan nya ke Denpom 1/BB saya meminta agar dia dihukum seberat beratnya,” Tandas EG kami 2 Maret 2023 sore

Serda JT saat di hubungi berulang ulang tidak dapat di konfirmasi, namun awak media Masi terus berupaya mengkonfirmasi hal tersebut.

Terpisah, Komandan Kompi Bataliyon 125 Simbisa, Kapten Inf Roberto Romatua Marbun saat di konfirmasi mengenai hal tersebut menjelaskan bahwa, intinya berkas nikah nya sudah selesai dan pertemuan juga sudah dilakukan dengan keluarga pihak perempuan.

“Dan sampai sekarang kita tidak tau dimana keberadaan perempuan, orang tua pihak laki laki sudah 3 hari di Bataliyon nungguin dia.

Ketika disinggung terkait dilaporkannya Serda JT terduga pelaku yang menghamili EG ke Datasemen Polisi Militer/ Denpom 1/BB, Kapten Marbun membenarkan hal tersebut.

“Betul betul, kita tinggal nunggu proses lebih lanjut, kalau nanti dipanggil untuk diperiksa kita anatarkan beliau Serda JT ke Pom, karena katanya sudah laporan perempuan,” pungkasnya

Saat di konfirmasi awak media, Kapendam l/BB Kolonel Rico Siagian membenarkan bahwa korban sudah melapor ke pihak Denpom dan sedang dilakukan penyelidikan.

”Sudah dibuat laporan pengaduan dari pihak pelapor ke denpom. Sekarang sedang proses peyelidikan pak,” Ungkap Kapendam.

Pos terkait