21 Pebatik Kabupaten Madiun Ikuti Mandiri Batik Fashion Fair 2021

TINJAU PAMERAN—Ketua Dekranasda Kabupaten Madiun, Ny. Penta Lianawati Ahmad Dawami (tengah) meninjau stand pameran Kabupaten Madiun dalam Mandiri Batik Fashion Fair 2021 yang digelar di Atrium Mall Grand City Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/11/2021).

Beritatrends, Madiun – Sebanyak 21 pebatik yang tergabung dalam Paguyuban Batik Kabupaten Madiun mengikuti Mandiri Batik Fashion Fair 2021 yang digelar di Atrium Mall Grand City Surabaya, Jawa Timur.

Pemeran batik dan produk UMKM yang digelar lima hari mulai 17 November hingga 21 November itu dibuka Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak.

Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Agus Suyuti menyatakan 21 pebatik diikutkan Mandiri Batik Fashion Fair untuk mempromosikan produk batik asli Kabupaten Madiun. Terlebih saat ini produk batik asli Kabupaten Madiun banyak sudah dipasarkan hingga mancanegara.

“Pelaku UMKM yang produksi batik kami ikutkan Mandiri Batik Fashion Fair untuk mempromosikan produk-produk mereka. Dengan demikian produk batik asli Kabupaten Madiun makin banyak dikenal orang,” kata Agus.

Berbagai motif batik yang dipamerkan dalam acara itu mulai dari kenongo, porang, manco, song – song, serat jati, dan gabah sinawur. Tidak lupa ciri khas kampung pesilat serta kesenian dongkrek juga diaplikasikan menjadi motif batik.

Bagi Agus, produk batik diikutikan dalam pameran itu sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Madiun mendorong para perajin batik agar kualitas batik Kabupaten Madiun lebih baik.

Untuk harga, Batik Kampung Pesilat Madiun ini dipasarkan mulai harga 150 ribu hingga 1 juta tujuh ratus ribu rupiah tergantung kualitas dan kerumitan membuatnya.

Tak hanya produk batik, kata Agus, aneka kerajinan lain seperti wayang dan tas juga diikutkan dalam pameran tersebut.

Baca Juga  Kerap Memakan Korban, Pemkab Magetan Upayakan Bangun Palang Pintu Kereta Api di Perlintasan Sebidang

Sementara itu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak mengapresiasi kegigihan pelaku UMKM yang terus berkarya kendati dihantam pandemi covid-19. Kondisi itu menjadikan perekonomian di Jawa Timur tetap tumbuh lantaran keuletan pelaku UMKM membuat produk selama pandemi.

Arumi menyebut perputaran roda ekonomi di Jawa Timur sebanyak 60 persen ditopang dari sektor UMKM. “Dari perputaran ekonomi yang ada di Jatim, 60 persennya berada di pundaknya UMKM,” ungkap Arumi.

 

Sebanyak 21 pebatik yang tergabung dalam Paguyuban Batik Kabupaten Madiun mengikuti Mandiri Batik Fashion Fair 2021 yang digelar di Atrium Mall Grand City Surabaya, Jawa Timur. Nampak produk-produk batik asli Kabupaten Madiun dipamerkan dalam acara tersebut.

Menurut Arumi, bangkitnya ekonomi di Jatim menjadi hal yang krusial. Pasalnya, Jatim menjadi perekonomian terbesar kedua di Indonesa setelah Jakarta.

“Jadi sepertempat perekonomian yang ada di Indonesia itu berputarnya di Jatim. Kalau Jatim goyah dan tidak bangkit maka bukan hanya Jatim yang terpuruk tapi juga Indonesia,” kata Arumi.

Untuk itu pelaku UMKM harus dinobatkan sebagai pahlawan perekonomian di Jatim lantaran menopang lebih dari setengah perputaran ekonomi di Jawa Timur.

Arumi berharap Mandiri Batik Fashion Fair 2021 dapat memberikan kontribusi berkonstribusi bangkitnya perekonomian di Jatim. (ADV)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *