Pimpinan Komisi 3 DPR RI aspirasi apa yang ingin disampaikan, Ketua Koordinator Lapangan Aliansi menyampaikan bahwa Aliansi berjuang bersama Keluarga Korban untuk mendapatkan keadilan bagi Almarhum Agustino
Beritatrends, Pontianak – Aliansi Lawan Ketidakadilan dan Pelanggaran HAM di Kalbar yang di wakili Endro Ronianus Komisaris Daerah PMKRI Regional VII Kalimantan Barat selaku Koordinator Lapangan, Mikhael Tae Selaku Ketua PMKRI Pontianak dan Krisman selaku ketua GMKI Pontianak serahkan Tuntutan ke Pimpinan dan Anggota DPR RI Komisi 3 pada pertemuan singkat di Bendara Supadio Pontianak.
Ketika di tanya oleh Pimpinan Komisi 3 DPR RI aspirasi apa yang ingin disampaikan, Ketua Koordinator Lapangan Aliansi menyampaikan bahwa Aliansi berjuang bersama Keluarga Korban untuk mendapatkan keadilan bagi Almarhum Agustino yang di tembak Oknum Polisi di Desa Mendauk, Kel. Nanga Tayap, Kec. Nanga Tayap, Kab. Ketapang.
“Endro Menyampaikan bahwa saat ini suara keluarga korban dalam memperjuangkan keadilan untuk almarhum Agustino tidak pernah di dengar sehingga protes terkait Vonis yang dijatuhkan pada pelaku melalui Sidang kode etik kepolisian yaitu di tempat khusus 30 hari dan di Mutasi Demosi selama 3 Tahun yang jauh dari kata keadilan bagi korban,”ucapnya.
Endro Menyampaikan bahwa saat ini kronologis yang di sampaikan oleh istri dan anak korban tidak pernah di dengar bahkan diakui oleh aparat dalam penanganan kasus ini sehingga keluarga korban harus berjuang sampai keluar pulau untuk mencari keadilan bagi Almarhum Agustino.
Endro menambahkan bahwa pada saat kejadian ada 12 orang yang mendatangi rumah korban diantaranya 10 orang perwakilan dari Pengusaha dan 2 orang perwakilan dari Kapolsek Nanya Tayap.
Endro berharap anggota DPR RI Komisi 3 bisa menjembatani perjuangan Aliansi dan Keluarga korban agar pelaku penembakan bisa di adili dengan seadil-adilnya.
Endro juga meminta agar Komisi 3 DPR RI bisa bertemu dan mendengarkan secara langsung kesaksian dari Istri dan Anak korban yang menyaksikan kejadian secara langsung karena kronologis yang disampaikan istri korban sampai hari ini tidak di akui.
“Pimpinan komisi 3 DPR RI menyampaikan turut berbelasungkawa dan berterima kasih untuk aspirasinya dan akan memperjuangkan keadilan bagi korban,”ucap Endro.
Perjuangan menuntut keadilan yang di suarakan ini juga lebih luas focus kita, yaitu meminta kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, agar menuntaskan sengketa Agraria yang berkepanjangan dimana menurut analisa dan hasil invstigasi kita serta akumulasi dari munculnya permasalahan Agraria hampir di seluruh Wilayah Indonesia, ini suatu instrumen buruk0nya penanganan kasus Agraria serta lebih Dominan ke Arah Mafia tanah.
“Kami optimis Pemerintahan Prabowo Subianto, mampu menuntaskan permasalahan ini,”tutup Endro.