Beritatrends, Landak – Pj. Bupati Landak Dr. Gutmen Nainggolan membuka rapat koordinasi dan sosialisasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Landak, Kamis (18/07/2024).
Saat membuka rakor, Pj. Bupati Landak Gutmen Nainggolan mengungkapkan bahwa imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan vaksin sehingga terjadi imunitas (kekebalan) terhadap penyakit tersebut.
“Imunisasi memberi manfaat jauh lebih besar dibandingkan risiko efek sampingnya,” ungkapnya.
Lebih jauh Gutmen menjelaskan dalam rangka memenuhi kesehatan ibu dan anak pada hari ini diadakan rapat koordinasi dan sosialisasi pekan imunisasi nasional polio dimana imunisasi polio yang nantinya pemberian dengan cara di tetes di mulut bayi dan bukan merupakan hal baru.
“Virus polio sering kali menjangkiti balita atau anak berusia di bawah lima tahun, terutama apabila belum melakukan vaksinasi polio. Namun, bukan tidak mungkin polio juga dapat dialami oleh orang dewasa,” jelasnya.
Pelaksanaannya akan dimulai tanggal 23 Juli 2024 sampai dengan 17 Agustus 2024, dengan akses layanan pelaksanaan dilaksanakan di posyandu, PAUD, TK dan SD.
“Untuk itu saya minta kepada stakeholder untuk bersama-sama mendukung dan mensosialisasikan di wilayah kewenangan tempat kerja bapak ibu agar imunisasi polio ini sukses,” tegasnya.
Dirinya juga berpesan agar rakor ini jangan hanya seremonial belaka tapi harus ada output yang dicapai yaitu 95 persen capaian imunisasi polio.
“Perlu internalisasi agar masyarakat merasa vaksin polio jadikan ke butuhan. Sehingga perlu komunikasi yang komunikatif dari seluruh pihak yang terlibat agar bertanggung jawab menyukseskan,” tutup Pj. Bupati Landak.
Hadir dalam rakor Kadis Kesehatan Landak, Plt. Kadis Kominfo Landak, Kepala BPBD Landak, Kadis PMPD Landak, perwakilan RSUD Landak, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Landak, perwakilan Kemenag Landak, Kepala BPJS Kesehatan Landak, Pengurus TP-PKK Landak, Kepala Puskesmas dan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar serta perwakilan WHO.