Beritatrends,Ponorogo – Impian warga Ponorogo untuk kembali menikmati perjalanan kereta ke Madiun perlahan jadi kenyataan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) resmi memasukkan reaktivasi jalur kereta api Madiun–Ponorogo–Slahung ke dalam daftar proyek prioritas nasional yang ditarget rampung pada 2030.
Proyek tersebut tertuang dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) 2030 yang menjadi pedoman pembangunan jaringan rel di seluruh Indonesia. Dari 13 jalur reaktivasi di Pulau Jawa, jalur Madiun–Slahung termasuk yang dinilai memiliki nilai strategis, baik dari sisi ekonomi maupun konektivitas wilayah.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyambut gembira langkah pemerintah pusat itu. Menurutnya, rencana tersebut membuka harapan baru bagi masyarakat Ponorogo yang sudah puluhan tahun tak merasakan moda transportasi berbasis rel.
“Reaktivasi jalur kereta di Ponorogo bukan mustahil. Ada alasan kenapa Belanda dulu membangun jalur Madiun–Slahung. Ini bukti Ponorogo punya nilai strategis,” ujar Kang Giri, Rabu (8/10/2025).
Jalur sepanjang 32 kilometer itu terakhir beroperasi pada 1984, setelah sekitar delapan dekade menjadi urat nadi ekonomi dan mobilitas warga. Kini, jejaknya tinggal sebagian, sementara banyak aset eks-PT KAI telah beralih fungsi.
Beberapa di antaranya menjadi kawasan ekonomi warga, seperti Pasar Stasiun di barat Pasar Legi dan eks-Stasiun Slahung yang kini berubah menjadi Pasar Slahung.
“Problem sosialnya harus diutamakan dan diselesaikan secara humanis. Jangan sampai menimbulkan konflik dengan warga yang sudah puluhan tahun memanfaatkan lahan itu,” tegas Kang Giri.
Meski tantangan penataan lahan menunggu di depan mata, Pemkab Ponorogo berharap reaktivasi bisa dimulai lebih cepat dibandingkan target nasional.
“Masyarakat Ponorogo rindu naik kereta lagi. Semoga program ini segera terealisasi,” pungkasnya.