Dibantu Investor India, Pemkot Madiun Bakal Bangun Laboratorium Edukasi di Ngrowo Bening

TINJAU LOKASI—Wali Kota Madiun, Dr. Maidi meninjau lokasi yang akan dijadikan laboratorium terpadu di kawasan Ngrowo Bening, Kamis (20/11/2025).

Beritatrends, Madiun – Pemerintah Kota Madiun bekerjasama dengan investor asal India akan membangun laboratorium terpadu edukasi di kawasan Ngrowo Bening. Laboratorium terpadu itu nantinya akan menjadi pusat pembelajaran praktik bagi siswa SD, SMP hingga SMA.

Wali Kota Madiun, Dr. Maidi menyatakan pembangunan laboratorium edukasi masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Namun untuk membangun laboratorium dibutuhkan anggaran yang besar. Dengan demikian, Pemkot Madiun menggandeng investor untuk turut membantu pembiayaan pembangunannya.

“Dalam RPJMD direncanakan untuk membangun lab pembelajaran edukasi lengkap. Tetapi pembangunan lab pembelajaran membutuhkan biaya yang besar. Kalau dibangun bersamaan dengan kondisi anggaran sekarang, kami tidak mampu,” kata Dr. Maidi, Kamis (20/11/2025).

 

Menurut orang nomer satu di Pemkot Madiun itu, laboratorium terpadu itu rencananya dibangun di tiap kecamatan dengan konsep edukasi berbasis praktik. Lahan yang dibutuhkan mencapai tiga hektare per titik. Di laboratorium itu berisi ruang pembelajaran biologi, peternakan, pertanian, hingga klinik hewan.

“Nanti di sini siswa langsung bisa praktik langsung di lapangan. Anak bisa belajar kemandirian, dari binatang, tanaman, sampai laboratorium,” jelas Dr. Maidi.

Sementara itu Konsultan India untuk Indonesia Kawasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, Manoj Baj menyatakan konsep edukasi yang disiapkan Pemkot Madiun sangat potensial untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.

“Ngrowo Bening sejak dulu adalah tempat pendidikan, tapi perlu dibenahi. Kami ingin membuatnya lebih menarik agar anak-anak bisa belajar langsung, bukan hanya lewat layar. Mereka perlu tahu bagaimana menanam, merawat, memberikan air dan pupuk. Ini untuk masa depan mereka,” kata Manoj.

Baca Juga  KPT Polres Rokan Hilir di Bagan Siapiapi, Sangat Membantu Masyarakat

Manoj mengatakan konsep pendidikan berbasis praktik ini juga menyasar masyarakat luas diantaranya petani. Ia menyebut laboratorium terpadu akan dilengkapi fasilitas penelitian dan klinik hewan agar para petani dapat berkonsultasi terkait pengelolaan lahan maupun peternakan.

“Kalau ada petani yang selama ini menanam cabai tapi gagal, kita bisa bantu menganalisis apakah tanahnya lebih cocok ditanami jagung, tomat, atau yang lain. Ini bukan hanya untuk siswa, tapi untuk kemajuan masyarakat,”  demikian Manoj.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *