Beritatrends, Magetan – Pemerintah Kabupaten Magetan mengikuti penilaian kinerja dalam percepatan penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Magetan Tahun 2023, oleh Provinsi Jawa Timur secara daring di ruang pertemuan Bappeda Litbang Setdakab Magetan, Rabu (9/8/2023).
Dihadapan tim penilai, Bupati Magetan Suprawoto didampingi Sekretaris Daerah Magetan, beserta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Magetan yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Kabupaten Magetan, Perguruan Tinggi, serta lembaga lainya menyampaikan paparannya.
Dalam paparannya, Bupati menyampaikan pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting di Kabupaten Magetan tahun 2022.
Delapan aksi konvergensi stunting yang dipaparkan meliputi analisa situasi, rencana kegiatan, rembug stunting, regulasi tentang stunting, pembinaan KPM 2022, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data, serta review kinerja tahunan.
“Validasi data dilakukan secara berjenjang mulai dari Puskesmas sampai Kabupaten, agar OPD dapat memantau dan memanfaatkan data sebagai data base. Selain sebagai rujukan balita ke RSUD, juga untuk memantau perkembangan kondisi balita termasuk pola rujukan untuk menentukan tindak lanjut,” papar Suprawoto.
Peran OPD diantaranya, bantuan pangan untuk keluarga beresiko stunting, pemberian bantuan telur, ikan dan susu, memfasilitasi penjaminan sosial, pengelolaan sampah, pemeriksaan kualitas air sungai, program setor bibit organik, pendampingan keluarga beresiko stunting, dan lainya.
Adapun Inovasi yang berdampak signifikan terhadap penurunan stunting di Kabupaten Magetan diantaranya Laminating (Layanan Mobil Antar Stunting), CAK TEMON (Cetak KIA Tanpa Permohonan), Pos Peduli Gizi, Buah Hatiku, Inovasi Tahan Banting dan Gerakan Aisyiah Menangani Stunting.
“Melalui inovasi tersebut, kami bersama OPD dan lembaga lainya berkomitmen membangun program yang mendukung turunnya angka stunting,” kata Bupati.
Selain itu, dalam program aksi cegah stunting tahun 2021, Magetan menjadi satu dari 14 Kabupaten se-Indonesia yang mendapatkan program ACS dari HIPPG pilot project di Desa Jabung, Kecamatan Panekan dan Wilayah Kecamatan Poncol pada tahun 2022 replikasi ACS mandiri.
Hal tersebut ditindak lanjuti dengan workshop ACS ke 8 Puskesmas pada 2021, dan ke 14 Puskesmas di 2022, yang pesertanya terdiri dari Dokter umum, bidan desa, nutrisionis, dan 2 kader dari desa.
Capaian lainya, innovasi Ojek Ibu Hamil menjadi Top inovasi pelayanan publik tahun 2021 dari Kemenpan RB, dan juara I KBK Provinsi Jatim tahun 2019.
Cakupan peringkat I kategori kabupaten/kota dengan cakupan imunisasi tertinggi se-Indonesia diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan pada puncak peringatan PID 2023.
Juga penghargaan Satya Wira Karya dari Presiden RI Kepada Bupati Magetan atas peran aktif dalam pelaksanaan program bangga kencana fan percepatan penurunan stunting pada 5 Juli 2023 lalu.
Kabupaten Magetan memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak kategori Madya tahun 2023 dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Terbaru, Asik healing Puspo masuk top 30 dalam kompetisi inovasi pelayanan publik Provinsi Jatim 2022.
Bupati Suprawoto menambahkan, Kabupaten Magetan menjadi salah satu pilot project Kemenkes dalam penanganan stunting. Hal ini berdasarkan evaluasi bahwa Magetan telat melewati target pemerintah pusat tahun 2024/2025 angka stunting hanya 14 persen.
“Permasalahan stunting itu tidak mungkin bekerja sendiri, karena stunting akibat dari misalkan minum yang kurang bersih, lingkungan, makanan sehat, sekolah, agama, mencegah perkawinan dini, karena umur yang kurang matang mengakibatkan stunting,” pungkas Suprawoto.