Beritatrends, Magetan – Suasana Idulfitri yang seharusnya membawa kedamaian justru tercoreng oleh keributan antar dua kelompok perguruan silat di Kabupaten Magetan. Insiden itu terjadi di jalan raya Magetan–Madiun, tepatnya di Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Minggu (20/4).
Kericuhan dipicu oleh aksi penyekatan yang dilakukan salah satu kelompok silat terhadap rombongan perguruan silat lainnya yang baru saja usai menggelar acara halalbihalal. Cekcok mulut antar massa pun tak terhindarkan hingga situasi nyaris memanas.
Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut keributan berhasil diredam berkat respons cepat aparat gabungan yang langsung turun ke lokasi.
“Ketika rombongan salah satu perguruan silat hendak kembali ke wilayah Madiun, terjadi penyekatan oleh kelompok lain. Untungnya aparat kami yang dibantu Pak Dandim bergerak cepat melakukan pendekatan, hingga massa berangsur membubarkan diri,” jelas Erik dalam keterangan tertulis.
Meski sempat memicu kekhawatiran warga sekitar, Erik memastikan tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. “Tidak ada korban. Besok kami rencanakan bertemu dengan pimpinan pondok silat di Magetan dan Madiun, bersama Pak Dandim, untuk menyelesaikan persoalan agar kejadian serupa tak terulang,” tambahnya.
Komandan Kodim 0804 Magetan Letkol Inf Hasan Dasuki turut memastikan situasi di lokasi kini sudah kembali kondusif. Ia menyampaikan, kesepakatan damai berhasil tercapai usai pertemuan singkat antara perwakilan kelompok dan aparat keamanan.
“Polres dan Kodim langsung turun, kita duduk bersama dan alhamdulillah sepakat untuk mundur dan menghindari bentrokan,” ujar Hasan melalui pesan singkat.
Guna mencegah gesekan susulan, aparat TNI, Brimob, dan personel Polres Magetan masih terus melakukan pemantauan di lokasi hingga Minggu malam.
Pihak kepolisian mengimbau seluruh elemen masyarakat, khususnya para anggota perguruan silat, untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi demi menjaga keamanan dan kenyamanan bersama di momen Lebaran ini.