Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa,bersama Ketua Umum PERGUNU KH.Prof. Dr. KH. Asep Saifudin Chalim, MA membuka secara resmi Kongres Pergunu
Beritatrends, Mojokerto – Kongres Persatuan Guru Nadatul Ulama(PERGUNU) ke- 3 se-Indonesia di laksanakan di Pondok Pesantren Amanatul Umma Desa Kembangbelor ,Kecamatan Pacet,Kabupaten Mojokertowa Jawa Timur.Kongres ini dilaksanakan mulai tanggal 26-29 Mei 2022.
Peserta Kongres yang hadir dari perwakilan 34 provinsi,514 PC dan 11.000 PAC peserta pada kongres ke III Persatuan guru Nadatul Ulama Se-Indonesia.Hadir pula Prof. Dr. KH. Asep Saifudin Chalim, MA selaku Ketua Umum Pimpinan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama(PERGUNU) sekaligus sebagai pengasuh pondok pesantren Amanatul Umah.
Hadir pula Gubernur Jawa Timur Sekaligus Ketua Fatayat PBNU, Hj.Khofifah Indar Parawansa, Yandri Susanto Ketua komisi 8 DPRI, Mustasyar PBNU sekaligus Dewan Penasehat PP Pergunu, Dr. KH As’ad Said Ali,Ketua Panitia Kongres ke-lIl Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, Bapak Dr. H. Ssepuloh, M.Pd,Ketua Panitia Lokal Kongres ke-III Persatuan Guru NU Drs. H. Sururi, M. Pd, Sekretaris PERGUNU Dr. H. Aris Adi Laksono, M.M.Pd.,Dr. Murules selaku Wakil Sekretaris PERGUNU, Achmad Zuhri, M.IKom dan Para Ketua PERGUNU wilayah Kabupaten/kota se-Indonesia.
Dalam sambutanya Gubernur Khofifah menyampaikan,terkait pendidikan.Ada beberapa hal yang disampaikan tentang cita-cita anak didik disekolah,agar bercita-cita setinggi langit dan bermimpi setinggi langit,sehingga kalau mereka jatuh akan jatuh diantara bintang-bintang.
“Ini luar biasa Jadi saya ini waktu di Kementerian Sosial sering bertemu dengan penerima program PKH,mereka adalah kelompok masyarakat masa kini banyak tempat.Ketika saya bertanya kira-kira nanti ingin disiapkan menjadi apa atau siapa cita-cita untuk anaknya pun mereka tidak berani mengucapkan cita-cita untuk anaknya,”ucap Khofifah,Jum’at(27/5).
Kata Gubernur Khofifah menuturkan, orang tua ini tidak berani mengucapkan karena begitu tidak percaya dirinya Yang sangat banyak guru-guru bukan SD bukan SMP guru-guru SMA ,Aliya pun tidak secara spesifik memberikan gambaran tentang profesi strategis yang mesti dibangun cita-cita dan kemudian pernafasannya kepada seluruh siswa-siswi atau santri-santri.
“Jadi banyak guru pun yang tidak percaya diri,untuk bisa menyiapkan dan mewujudkan cita-cita para santri para siswa-siswinya.”kata Gubernur Khofifah.
Sementara itu,Wakil Ketua Umum PBNU, Kyai Iskandar berbicara diselah-selah sambutanya terkait LGBT. Bahwa sapi lebih lebih mulia daripada para pelaku-pelaku LGBT. Kenapa? .”Sapi tidak ada yang LGBT,” ungkapnya disambut tawa para peserta kongres Pergunu ke-III.
Selain itu,Kyai Asep menekankan pentingnya ketegasan PBNU terkait LGBT. Bahwa Pergunu siap bersikap tegas seandainya PBNU tidak.
“Oleh karena ini, PBNU mesti bersikap tegas.Tapi seandainya tidak ,ya maka Pergunu yang akan bersikap tegas,”punkas KH.Asep.