Hasil Operasi Tumpas Narkoba 2025, Polres Blitar Kota Ungkap Ratusan tanaman Ganja

Polres Blitar Kota Ungkap Ratusan tanaman Ganja

BeritaTrends, Kota Blitar – Polres Blitar Kota berhasil menangkap sembilan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba dalam Operasi Tumpas Narkoba 2025 yang dimulai pada 30 Agustus 2025 hingga 10 September 2025. Salah satunya ungkap ladang ganja terbesar di Blitar milik SA (38) warga desa Krisik Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. SA mengaku menanam dan menjual ganja secara mandiri. Ladang ganja milik SA terbongkar oleh polisi setelah salah seorang perusuh di Polres Blitar Kota positif mengkonsumsi ganja. Di belakang rumahnnya, SA menanam ganja dengan berbagai ukuran.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly dalam konferensi, pers Rabu (10/09/2025) mengatakan dari hasil operasi itu, kami berhasil amankan barang bukti sebanyak 1.403 pil dobel l, 2,46 gram sabu-sabu, 0,75 gram ganja kering dan 820 tanaman ganja yang ditanam. Yang menjadi perhatian adalah ungkap ladang ganja terbesar di Blitar. Tersangka membeli bibit gaja secara online sekitar 2 tahun silam. Kemudian bibit tersebut ditanam dibelakang rumahnya.

Yudho menyebut SA mengaku beroperasi sendirian tanpa adanya jaringan tertentu. SA menjual ganja secara utuh berupa tanaman maupun ganja kering siap pakai. Penjualan ganja itu dilakukan secara langsung di wilayah Blitar dan Malang. SA menjual ganja dengan harga bervariasi. Pohon ganja dijual dengan mulai dari Rp 300 ribu per pohon. Sementara ganja kering siap pakai dijual dengan harga Rp 5 juta per kilogram. Untuk kasus ganja, yang dihitung beratnya adalah ganja kering, sedangkan dalam kasus temuan ganja basah dihitung batangnya.

Yudho menegaskan pihaknya terus melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap keterangan SA. Termasuk asal mula pembelian bibit ganja tersebut.

Baca Juga  Rehabilitasi Puskesmas Bissappu Kabupaten Bantaeng Di Sorot LPK SULSEL Konsultan Pengawasan Berbahasa CCO

“Untuk asal ganja dimungkinkan dari luar Jawa, tapi karena kontur wilayah Kecamatan Gandusari memang subur, pembudidayaan tanaman ganja ini dimungkinkan bisa subur. Yang jelas kami terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,” tandasnya.

Diketahui, Satresnarkoba Polres Blitar Kota juga mengungkap 8 kasus peredaran narkoba lainnya. Sebanyak 8 tersangka juga diamankan dalam operasi tumpas narkoba di wilayah Polres Blitar Kota. Polisi saat ini masih menahan para tersangka termasuk yang budi daya tanaman ganja. Untuk pelaku yang mengedarkan pil dobel l dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dengan ancaman hukumannya adalah empat tahun maksimal 12 tahun penjara.

Sedangkan untuk penyalahgunaan narkoba melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Untuk jenis sabu ancaman hukumannya minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun. Untuk peredaran dan kepemilikan ganja paling singkat empat tahun dan paling lama 12 tahun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *