Kepala Desa Teba Jawa Diduga Dalam menggunakan anggaran dana Desanya Banyak penyelewengan dan kejanggalan
Beritatrends, Pesawaran Lampung-Diduga pengelolaan Dana Desa di Desa Teba Jawa kecamatan Kedondong kabupaten Pesawaran banyak penyimpangan bahkan banyak yang Fiktif, tentunya ini tidak sejalan dengan apa yang diharapkan pemerintah, seharusnya Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa.
Dugaan korupsi itu muncul dari kecurigaan tim DPC PPWI Pesawaran karna banyak ditemukan kejanggalan dari pelaporan APBDes dana desa Teba Jawa seperti pada pelaporan di tahun 2020 sampai tahun 2022.
Di tahun 2020 pemdes Teba Jawa menganggarkan:
- – Kegiatan HUT RI Tahun 2020, Rp 26.491.500
- – Kegiatan HMT dusun Rp 4.725.000.
Di tahun 2021 menganggarkan :
- – Kegiatan HUT RI Tahun 2021, Rp 10.675.000.
- – Kegiatan PHBI, Rp 16.572.500.
- – Kegiatan HMT dusun Rp 13.352.000.
- – Pembukaan Jalan Desa Kegiatan PKTD, Rp 39.880.000.
Di Tahun 2022 menganggarkan:
- – Pembangun Jembatan, Rp 45.204.000.
- – Pemberian Bibit Ikan Dan Pakan, Rp 27.112.200.
Kepala Desa Teba Jawa Amrulloh saat ditemui oleh tim Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPC PPWI) Pesawaran,kamis 27 juli 2023 dibalai desa Teba Jawa mengatakan, memang betul di tahun 2020 dan 2021 itu masih jaman covid-19 dan masih tinggi-tingginya dan memang betul pada masa itu tidak bisa berkumpul-kumpul, kegiatan hari besar keagamaan dan HUT RI tetap saya gelar dan saya tumbur aturan pemerintah saat itu yang melarang untuk mengadakan keramaian. Dan untuk pembelian Ikan Lele itu kita beli 100 kg lebih dan untuk bibit ikannya sudah cukup besar mas, kalau dibilang rugi ya kurang tahu teknis nya seperti apa, “kata petaninya ya rugi” alasan banyak yang matilah ini itunya”kata Amrulloh.
Masyarakat desa Teba Jawa tepatnya didusun dua yang sedang berkumpul kami mintai keterangan terkait kegiatan didesa tersebut, ibu UN dan ibu RH mengatakan” tidak ada kegiatan apa-apa mas pada tahun 2020-2021 itu boro-boro mau mengadakan HUT RI dan kegiatan hari besar islam dan lain-lainnya, orang mau keluar rumah saya takut, didesa kami tidak ada sama sekali mengadakan acara tersebut mas, kalau mengenai jembatan yang baru dibangun itu saya rasa dengan anggaran Rp 45 jutaan itu tidak kn asuk akal karna dengan uang segitu sudah bisa bikin rumah mas”Tegasnya.
Sama halnya yang dikatakan lelaki setengah baya yang ada didusun 3 (SKM) inisialnya, mengenai kegiatan 17 agustusan dan PHBI atau lain nya yang bersifatnya keramaian itu sama sekali tidak ada bang, karna jangankan mau mengadakan acara yang seperti itu, kita hajatan bahkan tugas seorang muslim untuk ibadah sholat saja harus dibatas-batasi, jadi itu semua tidak ada mas, kalau untuk bangunan jembatan yang ada di dusun 2 itu saya tafsir tidak lebih dari Rp 20 jutaan saja”ucapnya.
Dan ditempat lain seorang pria berusia sekitar 57 tahun yang berpesan agar namanya jangan disebutkan mengatakan, saya ini tim pemenangan nya Amrulloh nak, tapi apa pun kegiatan saya tidak pernah dipakai, memang benar di desa Teba Jawa ini di jaman Covid-19 tidak mengadakan HUT RI dan sebagainya dan baru tahun kemarin baru ada kegiatan.
Bila memang ada anggaran untuk itu semua lalu dikemanakan,karna sudah jelas acara itu fiktif, dan kami masyarakat siap di ambil keterangannya oleh penegak hukum, karna itu memang adanya, dan saya berharap ada dari APH yang turun didesa Teba Jawa ini, karna saya yakin banyak penyimpangan dana desa yang dilakukan Amrulloh,”tutupnya.