Beritatrends,Magetan – Suasana Kantor Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan, Senin (19/5/2025), terasa berbeda. Iringan gending gamelan mengalun merdu dari Kantor Desa.
Bukan sinden profesional, melainkan murid-murid SDN Tunggur yang sedang tampil membawakan seni karawitan dalam meramaikan acara bersih desa.
Meski masih duduk di bangku kelas 5 dan 6, kepiawaian mereka dalam memainkan alat musik tradisional Jawa itu membuat decak kagum undangan yang hadir.
Tak hanya menabuh gamelan, sebagian murid juga menyanyikan lagu tayub dengan penuh percaya diri, diiringi dentingan karawitan yang selaras.
Para siswa tak tampil sendiri. Mereka didampingi guru pembimbing yang selama ini melatih mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler karawitan di sekolah.
“Kita libatkan anak-anak dari SD di Desa Tunggur, yang kebetulan bisa bermain karawitan,” ujar Kepala Desa Tunggur, Sono Keling.
“Memang di SDN Tunggur ada ekstrakurikuler karawitan. Jadi, ini sekaligus bentuk nguri-uri budaya,” imbuhnya.
Penampilan anak-anak ini menjadi pembuka dalam agenda bersih desa tahun 2025 ini. Usai pertunjukan, warga bersama perangkat desa melanjutkan prosesi adat berupa selamatan di tiga punden yang ada di desa.
Kegiatan dilanjutkan dengan pagelaran tayub langen beksan bersama grup Keling Iromo Laras di kantor desa.
Bersih desa di Tunggur tidak hanya jadi momen ritual, tapi juga wadah pelestarian budaya. Termasuk memperkenalkan dan menanamkan kecintaan terhadap seni tradisional sejak usia dini.
“Dengan melibatkan anak-anak, harapannya tradisi ini terus lestari,” pungkas Sono.