Para pengunjung CFD Magetan
Beritatrends, Magetan – Car Free Day (CFD) Magetan yang berlokasi di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Kebonagung, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur itu bermula dari Ide Rudi Setiawan CS kala itu.
Berdasarkan sumber dari ppid. magetankab. go.id CFD perdana dimulai pada 6 Februari 2022 yang dilaksanakan setiap hari minggu pagi.
Awal mula berdirinya CFD Magetan itu dilakukan oleh Rugos CS yang bersurat ke Dinas Perhubungan Magetan saat itu, dan memperoleh tanggapan dari Welly Kristanto untuk suratnya harus kelompok agar cepat di ACC.
Rugos sapaan akrab Rudi Setiawan dan CS itu mengupayakan CFD Magetan bisa berdiri, dengan gigihnya Rugos mensosialisasikan ke para pedagang yang ingin ikut berjualan menggunakan mikrophon keliling setiap hari minggu.
“Siapa saja yang ingin berjualan silahkan tanpa dipungut biaya sepeserpun, dan tolong saat berangkat lokasi bersih pulang juga harus bersih,” ucap Rugos panggilan Akrab Rudi Setiawan.
Awal perjalanan CFD Magetan itu tidak ada satu dinas terkait yang merespon, dan akhirnya seiring berjalannya waktu hingga Awal tahun 2025 ini CFD Magetan berjalan lancar, aman, ayem, tentrem antara pedagang.
“Jujur saya sebagai inisiator berdirinya CFD Magetan sangat senang karena bisa membuat perekonomian di Kabupaten Magetan berjalan dengan baik dan lancar saat CFD,” kata Rugos.
Dilansir dari dishub.magetan.go.id CFD Magetan mengusung konsep sebagai festival rakyat yang mempertemukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan konsumen disepanjang jalan yang terbentang di Kelurahan Sukowinangun dan Kebonagung.
CFD Magetan bertujuan untuk mendukung perkembangan UMKM dengan memberikan ruang bagi para pelaku usaha memasarkan produk mereka secara langsung kepada masyarakat.
Selain itu, CFD Magetan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal, dengan menggairagkan sektor perdagangan dan pariwisata.
Dengan susunan bebas polusi kendaraan, warga Magetan dapat menikmati berbagai aktivitas menarik, mulai dari bazar produk UMKM hingga hiburan dan olahraga, CFD diharapkan menjadi solusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjadi kelestarian lingkungan di Kabupaten Magetan.
Sayangnya, awal tahun 2025 banyak para pedagang mengeluh akan CFD yang menjadi tidak senyaman dahulu dengan banyaknya aturan dan terbentuknya paguyuban yang disahkan oleh Penjabat Sekretaris Daerah saat ini.
Para pengurus paguyuban yang baru ini tidak bisa memahami apa tugas dan fungsi sebagai pengurus paguyuban CFD Magetan.
Seharusnya, kepengurusan paguyuban yang baru tersebut bisa lebih memberikan rasa aman, nyaman, dan tidak membuat suasana semakin runyam.
“Anehnya lagi, dinas terkait yang membidangi tentang UMKM dan Pedagang itu menata para pedagang. Kok baru kali ini, Selama tahun-tahun sebelumnya itu mereka kemana saja?,” jelas salah satu pedagang yang enggan disebut namanya. Minggu (02/02/2025) pagi.
Lebih lanjut, Car Free Day Magetan memang berjalan dengan signifikan, dan perputaran uang tidak sedikit pula, makannya dinas terkait turun tangan seolah-olah CFD Magetan itu merupakan binaan dibawahnya. Tentunya ini namanya numpang keberhasilan dari sebuah perjuangan Rudi Setiawan CS.
“Seiring berjalannya waktu bisa dilihat, banyak orang yang apatis dengan berdirinya CFD, namun apa yang terjadi diluar dugaan, para pedagang semakin bertambah namun lahannya hanya segitu saja. Ada yang ingin ikut jualan khususnya warga setempat masih bisa diupayakan karena sama-sama mencari nafkah untuk keluarga dirumah,” tegas pedagang yang sama.
Ada kejadian unik dan aneh yang terjadi pada Minggu (02/02/2025) saat CFD Magetan berlangsung, yang mana pengurus paguyuban mengukur satu persatu pedagang, dan diberi lapak sekitar 2 meter, sedangkan untuk lapak yang melebihi 2 meter tersebut dikenai biaya entah buat apa?
Pemerintah Kabupaten Magetan harus turun tangan agar kerunyaman yang terjadi di CFD Magetan ini bisa diatasi, karena sebelumnya sudah ada paguyubanya namun ada paguyuban tandingan baru.
“Kami mohon untuk Penjabat Bupati Magetan dan Penjabat Sekretaris Daerah Magetan harus ambil tindakan serius soal CFD ini, karena ini urusan perut sesama, jangan sampai terjadi permasalahan yang lebih runyam lagi kedepannya,” pinta pedagang.