Kirab Gumolong Lampah Hastungkara dan Andum Berkah Bolu Rahayu : Tradisi Suro di Magetan yang Sarat Makna

Tradisi Suro di Magetan yang Sarat Makna

Beritatrends, Magetan – Kirab Gumolong Lampah Hastungkara dan Andum Berkah Bolu Rahayu di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menarik perhatian dengan partisipasi dari berbagai komunitas, budayawan, seniman, dan perguruan silat.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Pameran Tosan Aji ‘Joyo Jayaning Nuswantoro’, yang sarat dengan nilai-nilai tradisi dan spiritualitas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Magetan, Joko Trihono, menjelaskan bahwa Kirab Gumolong Lampah Hastungkara mengharuskan peserta untuk melakukan laku topo bisu, yakni berjalan dan berdoa tanpa berbicara yang dipimpin oleh pemuka agama.

Dalam kirab ini, juga ada kidung doa yang dibawakan oleh Mbah Lawu, serta tembang macapat oleh seniman Magetan.

“Mereka melakukan langkah tanpa berucap, sebuah tradisi yang kami adopsi dari daerah lain. Meskipun belum sempurna, kami terus berusaha melakukannya dengan tenang dan penuh doa,” jelas Joko setelah mengikuti rangkaian kegiatan kirab dan andum berkah di Alun-alun Magetan, Kamis (11/07/2024) malam.

Peserta kirab membawa Pusaka Bumi Mageti yang sakral, seperti Keris Pandowo Cinarito Dapur Kebak Pendaringan, Tombak Payung Tunggul Nogo, dan Tombak Dapur Megantoro Kyai Cahya Mulyo.

Selain itu, roti bolu, makanan khas Magetan, yang didesain dalam bentuk miniatur lesung dan bedug, gunungan hasil bumi, serta sego golong juga diarak dengan penuh khidmat.

“Lesung ini menggambarkan peringatan bulan Suro, sego golong sebagai wujud rasa syukur, dan bedug melambangkan perayaan tahun Muharram,” papar Joko.

Kirab dimulai dari Gedung Kesenian Tripandita, melewati beberapa ruas jalan, dan berakhir di Alun-alun Magetan, dimana peserta kemudian berkumpul untuk mengikuti upacara jamasan pusaka.

Acara diawali dengan Tari Bedhaya Ketawang dan Tembang Pitu, semacam tari doa, sebelum akhirnya sego golong dan bolu rahayu dibagikan kepada masyarakat.

Baca Juga  Beberapa Kepala OPD Tak Hadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Soco

Miniatur lesung dan bedug, serta gunungan hasil bumi pun menjadi incaran warga yang antusias untuk ‘ngalap berkah’. Apalagi ini merupakan kali pertama diadakan kembali sejak terhenti akibat pandemi Covid-19.

“Kami bersama budayawan dan seniman berusaha menghidupkan kembali acara ini dengan kolaborasi jamasan pusaka untuk memperingati tahun baru Suro dan Muharram. Semoga kegiatan ini dapat menjadi momentum introspeksi diri dan meningkatkan ibadah,” ungkap Kepala Disbudpar Magetan.

Kirab Gumolong Lampah Hastungkara dan Andum Berkah Bolu Rahayu menjadi simbol refleksi diri, rasa syukur, dan peningkatan ibadah pada bulan Suro atau Muharram.

Kegiatan ini mencerminkan keindahan budaya dan spiritualitas di Magetan, membawa harapan dan berkah bagi seluruh masyarakat yang berpartisipasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *