Beritatrends, Magetan – Integrasi Layanan Primer merupakan bagian integral dari transformasi kesehatan.
Istilah Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer atau lebih sering dikenal dengan Integrasi Layanan Primer atau ILP berfokus pada tiga hal, yaitu siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kalurahan dan padukuhan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan.
Kali ini, PJ Bupati Magetan bersama Dinas Kesehatan Magetan melaunching Integrasi Layanan Primer (ILP) yang berlokasi di Desa Nitikan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Senin (13/05/2024)
Pj. Bupati Magetan, Hergunadi mengatakan, kali ini melaksanakan Launching ILP di Desa Nitikan Kecamatan Plaosan, Magetan, yang mana ini agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa terpadu. Senin (13/05/2024)
“Jadi posyandu baik itu anak-anak, lansia itu bisa jadi satu. Mungkin ini masih perlu ditingkatkan pelayanan kesehatan primer, pencegahan, terus untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengetahui lebih dini kondisi kita itu nanti tercatat didalam ILP ini seperti yang dikatakan tadi oleh Kepala Dinkes Magetan,” jelas Pj. Bupati Magetan.
Lebih lanjut, Pj Bupati Magetan berharap dengan adanya ILP ini tingkat kesehatan masyarakat lebih meningkat, pencegahan dalam kesehatan itu diutamakan sehingga masyarakat bisa lebih beraktifitas sebagaimana layaknya orang sehat pada saat mengetahui adanya penyakit didalam tubuhnya.
“Contohnya saya pribadi ini tadi juga melaksanakan pengecekan tekanan darah saya ternyata tinggi, jadi saya bisa mengantisipasinya dengan tetap menjalani aktifitas seperti biasa namun tetap menjaga kesehatan,” tutur Pj. Bupati Magetan.
Pj Bupati Magetan menjelaskan bahwa Desa Nitikan ini menjadi Pilot Project dari ILP ini, dengan harapan pelayanan-pelayanan ini nanti bisa ditingkatkan terus agar bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Magetan, dr. Rochmad Hidayat mengatakan bahwa kegiatan kali ini bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Magetan.
“Kalau dulu posyandu itu terpecah-pecah sekarang itu dijadikan satu, dengan harapan apabila dilakukan posyandu balita itu yang mengantar bisa ikut melakukan pemeriksaan kesehatan,” jelas dr. Rochmad Hidayat.
Ia menjelaskan ada 23 jenis screening yang harus diperiksa dengan tujuan untuk pencegahan penyakit-penyakit utamanya penyakit yang berbiaya mahal.
“Penyakit yang berbiaya mahal dan penyakit yang penyebab kematian tinggi, contohnya Kangker, Jantung, Stroke, Urologi. Itu merupakan beberapa penyakit yang saat ini menjadi perhatian kita sehingga pencegahannya harus dimulai sejak awal,” imbuh dr. Rochmad Hidayat.
Dengan adanya launching kali ini, Kepala Dinas Kesehatan Magetan berharap adanya integrasi juga layanan di puskesmas yang ada.
“Jadi pemeriksaan sekarang basisnya bukan lagi orang datang ditanya keluhannya apa tapi ditanya umurnya berapa, nantinya akan diarahkan sesuai dengan cluster-cluster berdasarkan usianya masing-masing, dan untuk waktu layanannya memang dengan sistem seperti ini akan lebih panjang, namun demikian kami berharap masyarakat bisa lebih memahami bahwa ini untuk kepentingan masyarakat,” tutupnya.