Menjadi seorang pelatih olahraga bukan hanya bergelut dengan teori dan metodologi latihan saja, melainkan harus bergelut pula dengan peraturan perlombaan yang turut menunjang prestasi atlet.
Tentu sangat ironis bagi seorang atlet yang telah berlatih di bawah program latihan yang sangat ketat dan sangat lama, ternyata harus mengalami kegagalan pada saat berlomba hanya karena ketidak mengertian, seorang atlet terhadap peraturan perlombaan. Di sinilah letak pentingnya peranan seorang pelatih yang harus memberikan pengetahuan tentang peraturan perlombaan kepada binaannya.
Berangkat dari pengertian ini pula, pada akhirnya mendorong untuk mengikuti Pelatihan Tenaga Teknis Cabang Olahraga Atletik Tingkat Dasar Nasional yang bertujuan untuk mencetak tenaga wasit atletik berlisensi tingkat dasar nasional.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga kita akan mulai menyiapkan pelatih yang professional, juga internasional, kedepan mungkin dengan kondisi itu mudah-mudahan nanti ada kerja sama dengan Unesa, Unesa akan buka pelatihan wasit, yang berlisensi. Dengan harapan saat ini kita masih kekurangan wasit dan pelatih yang bersertifikat Nasional maupun Internasional.
“Jadi tidak menutup kemungkinan saat sekarang kekurangan wasit dan pelatih paling enggak akan teratasi adanya Unesa. Karena mungkin dari sisi kepandaiannya yang tidak punya lisensi tidak bisa mengajar atau menjadi wasit secara professional,mudah-mudahan Unesa segera membuka perkuliahan terkat wasit dan pelatih semua bidang olahraga, sehingga nanti bisa membuat temen-temen guru itu yang punya potensi dalam hal mengikuti pelatihan wasit sehingga nanti dapat lisensi dan yang diakui,”terang Suwata.