Beritatrends,Asahan – Pagelaran Seni dan Budaya Daerah (PSBD) Asahan ke-VI tahun 2025 (04-19 Oktober), telah memasuki hari ke-11, kali ini giliran penampilan dari etnis (le-suku-an) Karo yang unjuk kebolehan. Etnis ini sendiri, berhimpun dalam wadah bernama Keluarga Besar Persadaan Merga Silima (PMS) Kabupaten Asahan.
Malam persembahan serta pertunjukkan khusus dari etnic yang populer dengan salam ‘Mejuah-juah’ tersebut terbukti mampu membuat takjub (decak kagum) dan tepuk tangan (standing-applause_) yang meriah dari tamu, undangan dan para hadirin serta para pengunjung/penonton yang hadir dalam gelaran 2 tahunan (multi-event) tersebut.
“Di awal acara, suasana yang sakral begitu tarasa khidmat di sekitar area panggung dan lokasi perhelatan. Hal itu tentu saja sebagai bentuk rasa syukur kehadirat Tuhan YME.”, sebut Agus Jaka Putra Ginting selaku Ketua PMS Asahan dilokasi, Rabu (15/10) malam.
Disamping itu, Ketua Panitia Etnis Karo Hermanto Sebayang, menyebut atas dan berkat rahmat serta karunia-Nya pula-lah, sampai saat ini etnis Karo dapat hidup berdampingan bersama dengan 13 suku/etnis lainnya, yang ada di tanah berslo.gan_teng Rambate Rata Raya ini.
“Meski beberapa saat rerintik hujan (gerimis) sempat turun, hal itu tak menyurutkan tekad dan semangat dari para putra-putri terbaik Karo dalam menampilkan persembahan mulai dari Pakaian Adat, Tarian Khas, Asal-usul serta Isme dan lain sebagainya”, sebut Sebayang kepada awak media ini usai acara , Kamis dinihari.
Selain menampilkan kesenian khas dari Tanah Karo, acara yang di pandu oleh sepasang host/pembawa acara dari atas panggung itu juga dirangkai dengan tarian-tarian khas dari para penari yang diiringi pula dengan lagu-lagu berbahasa daerah khususnya Karo dan Batak pada umumnya.
Ditambah lagi, suara dari dentuman musik yang di padu-padankan (remix-er baik lagu lawas atau nostalgia maupun lekinian) oleh para DJ (Disc-Jockey) dari atas panggung yang cukup megah dan spektakuler tersebut.
Panitia acara juga menghadirkan para bintang tamu spesial (artis/penyanyi) asal ibukota diantaranya Anta Prima Ginting’s, C. R. Sembiring n’ Friend’s, dan Yesri Br. Tarigan.
Seketika dan secara spontan pula, para dermawan yang merasa terhibur khususnya dari Keluarga Besar PMS memberi penali kasih (saweran/manor-tor) dalam jumlah yang bervariasi, para tamu dan undangan pada umumnya memberi dalam bentuk pecahan 50 dan 100 ribu-an.
“Ya ini kan bagian dari budaya ya! pun kita memberi bukan untuk ria, pamer dan dianggap orang ber-duit. Di kita (Etnis Karo, red) hal semacam ini adalah biasa. Ini juga sebagai bentuk apresiasi kita ke orang-orang yang sampai saat ini masih menjaga warisan dan melestarikan tradisi dari para leluhur/pendahulu serta nenek moyang kita.”, ucap salah seorang tokoh Etnis Karo E.R. Ginting di sela-sela acara gelaran yang sejak kali pertama diadakan pada 2013, silam tersebut.
Dari ketiganya, penampilan special-guest star by; Yesri Tarigan yang cukup menyita perhatian dan menyedot antusiasme para penonton, hal itu mana kala sang ‘Biduan Metropolitan’ tak sungkan untuk turun dari atas panggung untuk berinteraksi langsung, meski saat itu re-rintik hujan sedang turun perlahan.
“Selamat malam Ki..sa…ran….! Waduh.. seru ni kayanya kalo aku bisa punya pasangan anak Kisaran, soalnya lagi alone juga aku-nya kan yaa!”, ucap Yesri Tarigan dari atas panggung melalui mikropon (pengeras suara) yang disambut riuh para penonton.
Lewat tembang lawas berjudul ‘Benci Tapi Rindu’ milik penyanyi legendaris Diana Nasution yang dibawakan Anta Prima Ginting’s yang secara terbata (dengan maksud mengajak penonton untuk menyambung lirik) khas ala-ala Konser/Karnaval Musik.
Tak kala, penampilan dari bintang tamu (Artis/Penyanyi) lainnya khususnya C.R. Sembiring n’ Friend’s di atas pentas/panggung terbukti juga mampu menghidupkan suasana menjadi riuh dan gemerlap serta bersorak-sorai.