Mendekati Akhir Tahun 2021, Polres Magetan Tekankan Protokol Kesehatan di Kawasan Wisata

Beritatrends, Magetan – Mendekati akhir tahun 2021 serta memperingati Hari Raya Natal 2021, Obyek wisata yang ada di Kabupaten Magetan tetap dibuka dengan Penerapan Protokol Kesehatan yang berlaku. Sama halnya di Kawasan Wisat Telaga Sarangan Magetan, Jawa Timur.

Di akhir tahun 2021 ini obyek Wisata Telaga Sarangan dibuka dengan pembatasan kapasitas pengunjung sebanyak 70%, yang mana prokes tetap harus ditekankan.

Sejalan dengan arahan dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat bahwa pemulihan ekonomi dimasa pandemi covid-19 sektor pariwisata harus tetap berjalan.

Tak hanya Protokol Kesehatan saja yang ditekankan, dengan pembatasan kapasitas pengunjung sebanyak 70% di Kawasan Wisata Telaga Sarangan, wisatawan diharuskan bisa memperlihatkan kartu vaksin 1 dan 2 atau memiliki aplikasi Peduli Lindungi.

Srianto Tim dari Polres Magetan Satgas Covid-19 menghimbau kepada seluruh masyarakat maupun wisatawan yang datang berkunjung ke Wisata Taga Sarangan agar memiliki Aplikasi Peduli Lindungi atau memiliki kartu Vaksin 1 dan 2. Sabtu (25/12/2021)

“Bagi masyarakat yang berkunjung ke Wisata Telaga Sarangan dihimbau agar bisa menunjukkan Kartu Vaksin 1 dan 2 atau memiliki aplikasi Peduli Lindungi, dan seandainya baru memiliki vaksin tahap 1 kali ini tersedia vaksin gratis yang ke 2.” tuturnya. Sabtu (25/12/2021)

Lebih lanjut, kami dari pihak Polres Magetan menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan Protokol Kesehatan yang berlaku.

“Harapan kami dan pimpinan juga yang mendasar kepada Kemendagri, Pemerintah supaya dimanapun diusahakan agar dihimbau tidak ada kerumunan yang bisa menimbulkan klaster baru.” jelasnya.

Pihaknya menambahkan, sekali lagi bagi warga masyarakat maupun pengunjung di wisata Telaga Sarangan agar bisa mematuhi Protokol Kesehatan yang berlaku.

“Himbauan ini ditujukan agar tidak adanya kerumunan dan masyarakat lebih bisa paham akan pentingnya menjaga Kesehatan dan menaati Prokes yang berlaku agar tidak menimbulkan klaster baru dimanapun itu berada.” pungkasnya.

Baca Juga  Kembang Rawe, Batik Kebanggaan Warga Desa Krowe

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *