Beritatrends,Ponorogo – Menteri Sosial RI, Drs. K.H. Saifullah Yusuf, meninjau langsung pelaksanaan pendidikan di Sekolah Rakyat Terintegritas 5 Kabupaten Ponorogo, Senin (4/8). Kunjungan dilakukan di lokasi UPT Sentra Industri, Jalan Trunojoyo, Kelurahan Mangkujayan, yang menjadi salah satu percontohan pendidikan alternatif berbasis masyarakat untuk keluarga prasejahtera.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut Wakil Menteri Sosial Agus Jobo Priyono, Sekjen Kemensos Robben Rico, Kadinsos Jatim Dra. Restu Novi Widiani, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dan Wakil Bupati Hj. Lisdyarita. Hadir pula para peserta didik, wali murid, serta sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko atau akrab disapa Kang Giri menyampaikan, saat ini Sekolah Rakyat Terintegritas 5 menampung 125 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
“Di sini, para guru mendidik dengan penuh kasih sayang. Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi soal peradaban,” ujarnya.
Kang Giri juga mengapresiasi penuh perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial terhadap keberlangsungan Sekolah Rakyat. Ia berharap program ini terus mendapat dukungan semua pihak agar menjadi solusi pendidikan anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Senada dengan hal itu, Mensos Saifullah Yusuf menegaskan komitmen Kemensos untuk menyukseskan program Sekolah Rakyat sebagai bagian dari prioritas Presiden Prabowo Subianto. Tahun ini, pemerintah menargetkan berdirinya 159 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, dengan sasaran 15 ribu siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Sekolah Rakyat adalah gagasan langsung Presiden. Ini bukan sekadar program, tapi bentuk nyata kehadiran negara untuk rakyat,” tegas Gus Ipul, sapaan akrab Mensos.
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat didesain sebagai ruang pendidikan holistik dengan pendekatan menyeluruh. Kurikulumnya mencakup tiga pilar: persiapan, akademik, dan kehidupan asrama. Di tempat ini, siswa tak hanya belajar, tapi juga dibentuk karakternya dan dibekali keterampilan hidup.
Siswa Sekolah Rakyat pun mendapatkan fasilitas lengkap: mulai dari seragam, makan tiga kali sehari, camilan, perlengkapan belajar, hingga akses ke pembelajaran digital. Proses penerimaan pun mencakup pemeriksaan kesehatan, talent mapping, hingga asesmen kompetensi dasar akademik.
Hal menarik dari kunjungan ini, Mensos juga menyoroti upaya Pemkab Ponorogo yang turut mendukung ketahanan pangan dengan memberikan fasilitas peternakan ayam petelur di lingkungan sekolah.
“Ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi, tapi juga pendidikan vokasi. Anak-anak bisa belajar langsung tentang wirausaha dan pertanian,” imbuhnya.
Mensos menegaskan bahwa pihaknya akan terus menyempurnakan fasilitas dan layanan Sekolah Rakyat.
Ia menyampaikan bahwa masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, namun secara umum lingkungan belajar sudah sangat memadai dan layak.
“Kami sudah bertemu siswa dan orang tua. Harapan mereka besar. Mereka percaya Sekolah Rakyat ini bisa menjadi jalan untuk anak-anak mereka menjadi orang hebat di masa depan. Ini bagian dari mimpi kita menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Program Sekolah Rakyat mengusung tiga nilai utama: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin. Dalam pernyataan penutupnya, Gus Ipul menegaskan bahwa model pendidikan seperti ini akan terus diperluas ke berbagai daerah sebagai bagian dari strategi pemberdayaan sosial nasional.