Menteri LH
Beritaatrends, Rohil — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap soliditas dan kolaborasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Rokan Hilir dalam bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih berlangsung di wilayah tersebut. Dalam kunjungan kerjanya ke Bagansiapiapi, Rabu (23/07/2025)
Menteri Hanif menilai kekompakan lintas sektor antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah, serta seluruh pemangku kepentingan terkait menjadi faktor krusial dalam percepatan pengendalian karhutla yang berdampak secara regional dan lintas batas negara.
Penanganan karhutla di Rokan Hilir bukan hanya menjadi persoalan lokal, tetapi telah meningkat menjadi isu nasional bahkan regional. Api yang masih menyala dan kepulan asap yang signifikan menuntut perhatian kita bersama, terutama karena posisi geografis Rokan Hilir yang strategis dan berbatasan langsung dengan negara tetangga,” ujar Menteri Hanif dalam konferensi pers bersama Forkopimda Rokan Hilir.
Lebih lanjut, Dr. Hanif menegaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memiliki mandat strategis sebagai Sekretariat ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control (ACCTHPC) atau Pusat Koordinasi Pengendalian Pencemaran Asap Lintas Batas di kawasan ASEAN. Keberadaan sekretariat ini di Indonesia menempatkan KLHK pada posisi sentral dalam menjelaskan dinamika pengendalian kabut asap kepada negara-negara anggota ASEAN.
Kami adalah tuan rumah sekretariat kabut lintas batas di ASEAN. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kami untuk memberikan penjelasan yang komprehensif kepada para mitra regional, termasuk kepada para duta besar ASEAN, mengenai langkah-langkah konkret yang telah dan sedang diambil Pemerintah Indonesia dalam menangani karhutla, khususnya di wilayah Rokan Hilir,” jelasnya.
Menteri Hanif juga mengungkapkan niatnya untuk segera mengundang para duta besar negara-negara ASEAN dalam sebuah forum terbatas guna menyampaikan secara langsung kondisi terkini dan upaya penanganan karhutla yang dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Pemerintah Provinsi Riau, serta instansi pusat di bawah koordinasi langsung Presiden Republik Indonesia.
Langkah-langkah responsif, mulai dari pemadaman darat oleh TNI-Polri, dukungan BPBD, hingga intervensi teknologi seperti modifikasi cuaca akan terus dimaksimalkan. Fokus utama kita hari ini adalah memastikan asap segera berakhir, karena dampaknya tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga pengendalian pencemaran lintas negara,” tegasnya.
Dalam tinjauan lapangan bersama jajaran Kapolres, Dandim, dan perwakilan Bupati, Menteri Hanif menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyusun rencana tindak lanjut berbasis fakta lapangan untuk memastikan efektivitas upaya yang telah dilakukan.
Saat melintasi jalur fly over, kami melihat secara langsung bahwa kepadatan asap masih cukup tinggi di beberapa titik. Ini adalah sinyal bahwa penanganan harus semakin intensif dan terkoordinasi dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Rokan Hilir, H. Bistamam, menyampaikan terima kasih atas perhatian langsung yang diberikan oleh Menteri LHK. Menurutnya, kehadiran Menteri di tengah masyarakat memberikan semangat baru bagi semua unsur yang terlibat dalam penanggulangan karhutla.
Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Rokan Hilir, kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan perhatian Bapak Menteri. Api memang sudah mulai terkendali, namun masih dibutuhkan proses pendinginan untuk memastikan tidak terjadi titik api baru,” ujar Bupati.
Ia juga menekankan bahwa karakteristik lahan gambut di wilayah pesisir Rokan Hilir menjadi tantangan tersendiri dalam proses pemadaman, mengingat keterbatasan sarana prasarana, terutama alat pemadam berbasis pompa air.
“Kami berharap dukungan pusat dalam bentuk penambahan armada, serta realisasi hujan buatan melalui operasi udara. Hal ini sangat penting agar api bisa dipadamkan secara tuntas dan masyarakat dapat kembali hidup dalam kondisi aman serta ,” tutup Bupati Bistamam.