Pemerintah Kabupaten Magetan Menggelar Puncak Acara HDI Tahun 2025

Beritatrends,Magetan – Di tengah kegembiraan hari Minggu yang menyebar di udara Alun-alun Magetan, sebuah ajang yang tidak hanya merayakan, melainkan juga melangkah melewati batasan telah digelar. Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Sosial kabupaten tersebut menggelar puncak acara Hari Disabilitas Internasional (HDI) pada hari Minggu (28/12/2025), sebuah kesempatan yang diangkat ke panggung lebih lambat dari tanggal resmi 3 Desember, namun dengan semangat yang jauh lebih meluap dan menyentuh hati.

Awal acara dimulai dengan senam inklusi yang tak terduga seru, bukan hanya gerakan-gerakan sederhana, melainkan tarian yang menyatukan seluruh komunitas disabilitas se-karisidenan Madiun yang hadir. Ratusan peserta, mulai dari penyandang disabilitas fisik, netra, rungu wicara, hingga ganda, bergandengan tangan dan bergerak bersama irama musik yang penuh semangat. Suara sorakan dan tawa menyatu, membuat alun-alun yang biasanya tenang menjadi pusat kegembiraan yang hanya bisa dirasakan, tidak hanya dilihat.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan, Parminto Budi Utomo, yang hadir langsung memimpin acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian agenda tahunan yang telah menjadi tradisi di Magetan. “Kami Dinas Sosial mewakili pemerintah kabupaten melaksanakan HDI yang seharusnya jatuh 3 Desember lalu,” ujarnya dengan nada hangat. “Namun, kita tidak hanya menggelar satu hari saja – kemarin kita telah mengadakan lokakarya parenting untuk keluarga penyandang disabilitas, dan hari ini kita bersenam bersama. Ini adalah rangkaian yang mencakup seluruh aspek kehidupan mereka, bukan hanya sekadar acara formal.”

Yang membuat acara ini unik dan berbeda dari yang lain adalah kehadiran berbagai komunitas penyandang disabilitas dari wilayah sekitar, antara lain Magetan, Ngawi, Ponoroko, dan Madiun. Mereka datang tidak hanya sebagai tamu, melainkan sebagai pemain utama yang aktif berpartisipasi dalam setiap sesi. Tema acara yang diangkat, “Memujudkan Masyarakat Ramah dan Peduli Inklusi Disabilitas untuk Pembangunan Sosial yang Adil”, juga tidak hanya sekadar kata-kata – ia diwujudkan melalui setiap interaksi di antara peserta, panitia, dan masyarakat umum yang datang menyaksikan.

Baca Juga  Disprindag Kabupaten Blitar Alokasikan DBHCHT Untuk Bimtek Pelintingan Rokok Bagi Pencari Kerja di Industri Rokok 2024

Parminto menekankan bahwa penyandang disabilitas tidak boleh hanya dianggap sebagai “obyek” yang membutuhkan bantuan. “Mereka adalah pelaku yang berhak mendapatkan kesetaraan, terlibat dalam setiap proses pembangunan, dan memiliki hak serta kewajiban seperti orang lain,” tegasnya. “Kita ingin membangun masyarakat di mana mereka tidak hanya diterima, tetapi juga dianggap berharga dan berkontribusi pada kemajuan.”

Pada puncak acara, hadiah-hadiah yang bermanfaat dibagikan kepada peserta. Selain Dorpres (Bantuan Langsung Tunai) yang diberikan oleh berbagai pihak mitra, ada juga hadiah utama yang sangat unik dan praktis – kambing untuk mendukung perekonomian keluarga, serta alat-alat rumah tangga seperti magicom, kompor gas, dan perlengkapan dapur lainnya. Banyak pihak yang ikut berpartisipasi sebagai pendukung, antara lain Lembaga Masyarakat Indonesia (LMI) dan Badan Nasional Sosial (Basnas), yang menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan inklusi yang sebenarnya.

Akhir acara ditutup dengan pemandangan seluruh peserta dan panitia berdiri bersama, mengangkat tangan sebagai tanda persatuan. Udara Alun-alun Magetan terasa lebih hangat dan penuh harapan – bukti bahwa perbedaan tidak perlu menjadi halangan, melainkan warna yang membuat masyarakat lebih kaya dan beragam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *