Beritatrends, Magetan – Menyongsong Pemilu 2024, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Magetan semakin aktif memberikan edukasi politik kepada pemilih pemula.
Kali ini, giliran siswa-siswi MAN 2 Magetan yang mendapatkan sosialiasi Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula dengan mengusung tema “Kami Pemilih Pemula Siap Mensukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024”
Dalam Sosialisasi kali ini ada tiga hal yang ditekanan kepada siswa-siswi sebagai pemilih pemula, yakni Tidak Golput, Memilih Dengan Cerdas, dan Menggunakan Sosial Media secara Bijak.
Seperti yang dikatakan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bakesbangpol Magetan, Rudy Harsono dalam sambutannya bahwa Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024 masih dihadapkan dengan resiko terpaparnya berita-berita bohong yang menyebar luas melalui berbagai media, salah satunya penyebab tersebarnya berita bohong adalah rendahnya literasi politik.
“Pendidikan Politik memiliki tujuan untuk membantu individu menjadi warga negara yang aktif, cerdas, dan responsif dalam berdemokrasi. Pemilu 2024 akan menjadi tonggak penting dalam lanskap politik Indonesia,” jelasnya, Jum’at (22/11/2024)
Sejumlah Survei menunjukkan bahwa Generasi Z dan Milenial diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan jumlah terbesar pada pemilu 2024.
“Oleh karena itu, pendidikan politik bagi pemilih pemula sangat penting untuk memastikan mereka dapat menggunakan hak pilihnya secara bijak dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Dalam sosialisasi tersebut, siswa-siswi di MAN 2 Magetan dibekali 4 poin penting materi diantaranya :
- Kenali Hak dan Kewajiban sebagai Pemilih.
- Pelajari Visi dan Misi para Calon Bupati dan Wakil Bupati Magetan, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur.
- Jauhi Politik Uang dan Provokasi.
- Gunakan Media Sosial dengan Baik dan Bijak.
Kegiatan Sodialisasi kali ini diharapkan mampu mencetak Pemilih Pemula yang cerdas dan bertanggung jawab, sehingga dapat berkontribusi pada penyelenggaraan Pemilu yang Demokratis, Transparan, dan Adil.
“Semoga dengan ini mampu meminimalkan Potensi Penyebaran berita bohong (hoax) dan dapat meningkatkan kualitas demokrasi ditingkat lokal maupun nasional,” akhirnya.