Beritatrends,Ponorogo – Seragam sekolah di Ponorogo bakal punya sentuhan khas budaya lokal. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo tengah menyiapkan aturan baru tentang seragam donda-dondi, pakaian pelajar dengan nuansa penadon—baju tradisional khas Bumi Reog.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengungkapkan, seragam ini akan dikenakan siswa mulai TK hingga SLTA sekali dalam sepekan.
“Sekarang ada lagi namanya donda sama dondi, itu untuk pemuda dan pemudi. Modelnya stylish, slim fit, dan punya karakter Ponoragan,” ujar Kang Giri—sapaan akrab Sugiri, Jumat (19/9/2025).
Desain seragam donda-dondi tetap mempertahankan warna dasar hitam, namun dipadukan dengan motif batik agar tampil lebih modern.
Menurut Sugiri, selain memperkuat identitas budaya, kehadiran seragam ini juga bisa menggerakkan ekonomi lokal.
“Sambil juga menghidupkan ekonomi dan menumbuhkan kecintaan pada Ponorogo, itu penting,” tegasnya.
Pemkab telah menyiapkan Peraturan Bupati (Perbup) sebagai payung hukum penggunaan seragam tersebut. Sugiri menambahkan, seragam donda-dondi juga menjadi simbol Ponorogo sebagai kota budaya sekaligus kota santri.
Selama ini, penadon sudah lebih dulu dipakai aparatur sipil negara (ASN). Bahkan, Pemkab telah menginisiasi seragam penadon wanita bernama donta untuk ASN perempuan.
“Nanti juga ada donti, penadon mbah uti. Jadi bukan hanya ASN, tapi seluruh masyarakat Ponorogo bisa mengenakan. Termasuk setiap Jumat, laki-laki memakai sarung dan perempuan gamis,” tambahnya.