Pemkab Sampang Tuntaskan Memulangkan Pengungsi Konflik Sosial Ke Kampung Halaman

Pemulangkan Pengungsi Konflik Sosial Ke Kampung Halaman

Beritatrends, Sampang – Konflik Sosial yang terjadi di tahun 2012 silam warga Syi’ah dan Sunni sehingga pengikut aliran Syi’ah oleh warga setempat di usir dari kampung halamannya Desa Karang Gayam Kecamatan Omben dan Desa Blu’ uran Kecamatan Karang Penang. Bertahun – tahun konflik sosial ini belum ada penyelesaiannya dimana , warga Syi’ah mengungsi di Rusunawa ( Rumah Susun sewa) Jemundo Sidoarjo yang di sediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Pada akhirnya sejak kepemimpinan Bupati Sampang H Slamet Junaidi bisa menyelesaikan masalah konflik sosial ini. Bupati Sampang memulangkan 265 Warga Penyintas Syi’ah yang mengungsi di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Jemundo Sidoarjo, Jawa Timur yang kali ke 2. Kamis (04/05/2023).

Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi menjelaskan, para penyintas penganut Syi’ah dipulangkan, dari dua Desa dan Kecamatan. Yakni, warga Desa Blu’uran, Karang Penang, dan Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben setempat dibaiat dan kembali kepada ajaran Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) atau sunni yang dilakukan tokoh ulama.

“Ada 265 orang dari 62 Kartu Keluarga (KK) warga penyintas pada konflik sosial dan kembali ke Ahlussunah Waljemaah dipulangkan pada tahap 2 ke rumah masing-masing atau ke kampung halamannya ”, terangnya.

Dalam upaya menyelesaikan konflik dan memulangkan saudara kita yang mengungsi di Rusunawa Jemundo, melibatkan banyak pihak agar mereka benar-benar berjalan dengan baik.

“Sudah 11 silam, masalah konflik sosial ini kami Upayakan selalu menjalin komunikasi dengan para tokoh, ulama, dan unsur lain demi menyelesaikan konflik berkepanjangan ini. Alhamdulillah, masalah sosial ini dapat kami selesaikan dengan baik hingga warga penyintas bisa pulang ke rumahnya ,” jelasnya.

Pada kesempatan ini hadir Dr. Romadi selaku staff kepresidenan yang sangat antusias dan sejak awal menaruh perhatian yang sangat serius terhadap persoalan yang ada di kabupaten Sampang ini.

Baca Juga  Optimalisasi Pajak Daerah, Bapenda Madiun Gelar Forum Konsultasi Publik

“Kami menjalankan tugas dari kepala staf yang waktu itu pernah bertemu dan berkunjung kesampang dan kami diminta untuk terus mengikuti dan mengawal, mendampingi proses penjemputan ini”, ungkapnya.

Catatan sejarah baru ,Pada siang ini kita sampai kepada satu titik yang patut kita syukuri semua, proses ini bisa terjadi berkat doa serta dukungan kerjasama semua pihak yang ikut andil dalam usaha baik mengenai konflik ini.

“Bupati sudah mengorkestrasi yang sudah memungkinkan proses ini dan Alhamdulillah kami sampai di titik ini. Ini menunjukkan Pemerintah dan Negara hadir untuk bersama-sama melenyelesaikan persoalan yang ada”, pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *