Pemkot Blitar “Ketakutan” Seluruh Siswa Sekolah Diliburkan Saat Pertandingan Arema FC

Surat edaran pembelajaran daring

Beritatrends, Blitar – Ijin penggunaaan Stadion Supriyadi Kota Blitar sebagai homebase Arema FC yang terkesan dipaksakan kini berimbas ke dunia pendidikan Kota Blitar, beredar surat edar Dinas Pendidikan Kota Blitar dan Kementerian Agama Kota Blitar untuk meliburkan siswa sekolah tingkat Taman Kanak Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan digantikan pembelajaran daring dirumah.

Bahkan surat pemberitahuan yang ditandatangani kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar juga ditujukan kepada Kelompok Belajar (KB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Tempat Penitipan Anak (TPA). Sebagian walimurid dan guru pengajar menggangap ini situasi yang mencekam, demi pertandingan sepakbola harus mengorbankan siswa sekolah.

“Ini aneh, jarak Stadion Supriyadi dengan sekolah anak saya sangat jauh sekitar 10 Kilometer tapi mengapa anak anak diliburkan,” ujar Tria, orang tua siswa.

Ada sejumlah poin dari surat pemberitahuan tersebut yang berbunyi demi menjaga serta mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pertandingan Arema FC melawan Dewa United yang dilaksanakan hari Senin (12/08/2024), kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi e-learning serta kepala sekolah dan pengawas sekolah bertanggungjawab dalam pengendalian monitoring pelaksanaan proses belajar mengajar.

“Ini masih tahun ajaran baru, anak saya baru masuk sekolah SD namun harus dikorbankan untuk sepakbola. Kita sebagai warga Kota Blitar, yang kita dapat apa dari sepakbola itu,” lanjutnya Ina, warga lainnya yang turut geram.

Sementara itu salah satu pengajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kota Blitar menyanyangkan sikap Pemerintah Kota Blitar yang terkesan arogan mementingkan klub sepakbola yang berasal dari daerah lain daripada mengedepankan masa depan anak sekolah.

Baca Juga  Disnakan Magetan Sebar 42.000 Benih Ikan di Embung Pendem

“Konyol, kita mau disuruh nonton sepakbola atau apa kok semua diliburkan. Kasian anak anak, kasian orang tua siswa. Kalau sebulan ada 2 pertandingan, ya satu bulan itu saja diliburkan sekalian,” ungkap Ms, pengajar yang enggan disebutkan namanya.

Perlu diketahui, Arema FC Malang menjadikan Stadion Supriyadi menjadi laga kandang pada kompetisi sepakbola Liga 1 untuk 6 pertandingan home atau paruh musim dan putaran kedua akan pulang ke Stadion Kanjuruhan Malang yang kini mengalami perbaikan usai tragedi Kanjuruhan pada beberapa tahun lalu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *