Posyandu ujung tombak pencegahan stunting di Desa Tumpak Oyot 

Beritatrends,Blitar – Pemerintah Desa Tumpak Oyot Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar terus gencarkan program untuk menurunkan angka stunting diwilayahnya, kali ini posyandu stunting diharapkan bisa menekan angka stunting.

Kegiatan yang dilaksanakan setiap tanggal 15 ini berwujud Kelompok Pendukung Ibu (KP Ibu), pemberian makanan bayi dan anak (PMBA), atau Gerakan Sayang Ibu (GSI). Tujuan kegiatannya meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku positif ibu dan balita dalam upaya cegah stunting.

“Pelaksanaan posyandu stunting desa Tumpak Oyot berjumlah 9 anak yang menerima telur 2kg tiap anaknya sehingga keseluruhan menjadi 18 kg telur/BLN,” jelas Kades Supri.

Menurut Supri, sebagai struktur terkecil dan terdepan dari pelayanan kesehatan dari pemerintah, posyandu bisa menjangkau masyarakat secara langsung. Posyandu Desa Tumpak oyot juga dapat mampu memberdayakan para ibu untuk memperhatikan kesehatan anak dan pola konsumsi keluarga.

“Yang jelas,kekuatan utama Posyandu ada pada deteksi awal terkait dengan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita yang dilakukan secara rutin, sehingga bila ada masalah pada pertumbuhan anak di usia 0-23 bulan dapat segera terdeteksi,” lanjutnya.

Perlu diketahui, stunting dapat dihindari sebelum anak berusia dua tahun (24 bulan). Pengisian kurva KMS yang dilakukan secara rutin oleh kader/petugas gizi atau bidan Posyandu dapat membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak. Balita yang dideteksi mengalami gangguan pertumbuhan di posyandu, dapat segera ditindaklanjuti untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan puskesmas atau rumah sakit.

“Jika terdapat anak yang berpotensi stunting tentunya seluruh elemen posyandu mengadakan evaluasi untuk dicari faktor penyebab dan risiko,” terang Supri

Analisis evaluasi juga dilakukan dengan kunjungan kader posyandu ke rumah untuk menilai faktor risikonya, salah satunya untuk melihat kelayakan sanitasinya. Itulah salah satu alasan mengapa posyandu disebut sebagai ujung tombak pencegahan stunting, karena tugas mereka memantau langsung di lapangan.

Baca Juga  Buka Pendaftaran Panwascam, Bawaslu Magetan Bedakan Kategori Existing dan Pendaftar Baru

Tentunya orang tua memiliki andil terbesar untuk memantau tumbuh kembang anak dengan rutin ke posyandu. Program rutinan mengukur tinggi badan, berat badan, hingga lingkar kepala anak adalah informasi yang harus selalu digenggam orang tua selama periode emas pertumbuhan anak.

“Hal ini,jika tidak ditangani dengan tepat, stunting dapat berdampak buruk pada kesehatan anak hingga jangka panjang, membuatnya kurang cerdas serta mudah sakit dan manfaat utama penimbangan bayi balita di posyandu adalah untuk memastikan bayi dan balita tumbuh sehat sesuai usianya,” tutup Kades Supriono.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *