Profiling ASN  Program Dari BKN Diikuti 470 Pejabat Magetan

Beritatrends,Magetan – Ratusan pejabat Pemkab Magetan menjalani asesmen Profiling Aparatur Sipil Negara (ProASN) yang digelar Badan Kepegawaian Negara (BKN) selama tiga hari, 17–19 November 2025, di Ruang Ki Mageti Setdakab Magetan.

Total ada 470 pejabat eselon II, III, dan IV yang ikut serta dalam pemetaan potensi dan kinerja sebagai bagian dari implementasi manajemen talenta nasional.

Kepala BKPSDM Magetan, Masruri, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program resmi dari BKN Pusat.

“Profiling ASN ini program dari BKN. Alhamdulillah gratis, jadi kabupaten, kota, provinsi dapat kuota. Kita dapat 470 peserta,” ujarnya, Senin (17/11).

Menurut Masruri, asesmen ini bertujuan memotret potensi dan kompetensi ASN secara lebih objektif. Hasilnya akan menempatkan setiap ASN ke dalam Talent Management Box (9-box), sistem penilaian yang menggabungkan dua indikator utama: potensi dan kinerja.

Masing-masing indikator dibagi tiga level—rendah, sedang, dan tinggi—sehingga menghasilkan sembilan kategori penilaian.

“Yang diukur hari ini adalah potensi. Nanti dipadukan dengan penilaian kinerja. Kalau potensialnya tinggi, kinerjanya tinggi, dia masuk kotak 9. Itu kategori excellent dan akan diprioritaskan untuk rencana suksesi, promosi, atau mutasi,” jelasnya.

Meski demikian, Pemkab Magetan tidak dapat melihat hasil kotak talenta secara langsung.

“Yang bisa cek itu hanya BKN. Kita tidak bisa melihat hasilnya,” tegas Masruri.

Proses asesmen ini juga didampingi langsung oleh dua petugas dari BKN.

Data kinerja ASN yang digunakan dalam profiling mencakup unsur pendidikan, riwayat pelatihan, penghargaan, pengalaman tim kerja, hingga dokumen pendukung yang diunggah melalui aplikasi MyASN.

Setelah seluruh data terpenuhi, barulah hasil penilaian dipetakan ke dalam sembilan kotak manajemen talenta dan menghasilkan rekomendasi dari BKN kepada Pemkab Magetan.

Baca Juga  Rayakan Nuzulul Qur'an Polres Magetan Gelar Buka Bersama

Masruri menambahkan, asesmen dilakukan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) dari BKN. Seluruh materi dan jumlah soal disusun sepenuhnya oleh BKN RI. Menariknya, tidak ada nilai ambang batas khusus seperti pada ujian CAT CPNS.

“Tidak ada nilai ambang batas,” ungkapnya.

Hasil profiling ini nantinya menjadi dasar pengambilan keputusan kepegawaian yang lebih akuntabel, mulai dari penempatan, promosi, mutasi, hingga penyusunan program pengembangan kompetensi yang lebih tepat sasaran.

“Yang bersangkutan bisa melihat hasilnya di MyASN. Tapi karena ini serentak se-Indonesia, mungkin butuh waktu,” tutup Masruri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *