Bupati Ponorogo Sugiri Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Kepala Desa Ngrukem Bambang, PKK Desa Ngrukem serta warga Desa Ngrukem, Minggu (06/02/2022).
Beritatrends, Ponorogo – Progam Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi dan Edukasi dengan “tema mengubah sampah menjadi emas” di barengi dengan pasar krempyem murah rejeki. Hadir dalam giat tersebut Bupati Ponorogo Sugiri Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Kepala Desa Ngrukem Bambang, PKK Desa Ngrukem serta warga Desa Ngrukem, Minggu (06/02/2022).
Sugiri Sancoko selaku Bupati Ponorogo mengatakan sangat bersyukur Desa Ngrukem ada kebangkitan luar biasa terhadap pengelolaan sampah yang ada di sekitarnya.
Saat ini juga pemerintah sudah ada progam 10 jt pertahun pernah RT yang nantinya bisa dikelola untuk pengolahan sampah dumulai dari lingkungan terkecil. Permasalahan sampah tidak selesai hanya di hilir saja melainkan hulu juga harus diselesaikan. Mari kita sampaikan permasalahan sampah dari hilir hingga hulu ada anggaran 1 jt dari anggaran 10 jt pertahun pernah RT ini untuk pengolahan sampah, sehingga nantinya ada kebangkitan gotong royong serentak di masyarakat dalam hal pengelolaan sampah.
Mengenai usulan jembatan yang rusak kemarin saya akan siap membantu dan membangunkan pada tahun 2023 sebagai jalan poros desa dengan syarat Desa Ngrukem mau menjalankan semua progam dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Ridho kurnianto selaku Ketua penggerak kegiatan bersama karang taruna dan ibu PKK mengatakan progam pengelolaan sampah berbasis ekonomi dan edukasi mempunyai modal 25 M yang 20 jt dana APBD tahun anggaran 2021 wujudnya berbagi tong-tong sampah sebanyak 48 KK dari 48 KK kita kasih satu paket alat kebersihan seperti tong sampah, cikrak sampah dll, 48 KK tersebut sedang mengerjakan pilot project ini kedepannya dengan keberhasilan ini bisa menyeluruh di Desa Ngrukem.
Sementara modal 25 M wujudnya adalah pemuda pemudi Desa Ngrukem yang menjadi kader/penggerak mengubah sampah menjadi emas dalam bentuk edukasi, nantinya 25 pemuda pemudi ini kita akan antar sampai ke jenjang Doktor. Untuk itu kita menggandeng 2 rekanan yakni pengusaha rosok asli Desa Ngrukem dan KUD kecamatan Mlarak untuk tabungan di Mesra (Menuju Sejahtera) dari hasil sampah ini yang menjadikan sampah menjadi emas. “Sampah ternyata memang kalau tidak di gerakkan jiwanya nantinya akan muncul kembali sampah-sampah yang berikutnya/berserakan,” ujarnya.
Bambang selaku kepala desa menyetujui pernyataan yang dikatakan oleh Ridho Kurnianto itu semua dilakukan untuk memajukan Desa Ngrukem agar bersih dari permasalahan sampah dan mensejahterakan warga Desa Ngrukem.