Tampak Material hanyut terbawa derasnya air hujan, Selasa (11 November 2021).
Beritatrends, Magetan – Hujan deras yang melanda Magetan kembali meningkatkan kapasitas air di sejumlah wilayah Kabupaten Magetan, seperti Kali Bogem yang menebar bencana. Salah satunya merusak kontruksi jembatan perancah bangunan atau struktur sementara penyangga material proyek Rehabilitas/pemeliharaan Jembatan Bogem di Sukomoro, Kabupaten Magetan hanyut terbawa arus air banjir, Selasa (11 November 2021).
Proyek Rehabilitas atau Pemeliharaan Jembatan Bogem Tahun Anggaran 2021 dengan Nilai Pagu Rp. 1.200.000.000,- dan saat pelelangan dimenangkan CV. Aliyyah dengan Alamat Jalan Salak No. 8 A Magetan, Nilai Penawaran Rp. 951.773.600,- tersebut saat pengerjaan proyek tersebut, bagian struktur sementara penyangga material hanyut terbawa arus air banjir.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Magetan, Didiek Budiman mengatakan benar pekerjaan struktur sementara penyangga material Jembatan Bogem hanyut terbawa arus air banjir saat turun hujan hari ini sangat deras, meski demikian besi bagian bawah masih cukup aman.
“Besi bawah memang aman. Dipastikan kuat menahan air. Namun, perancah bangunan atas hanyut dibawa air. Air cukup deras mengalir dari daerah atas,”kata Didiek kepada media, Selasa (9/11/2021)
Luapan air di sungai itu memang sangat deras, akibat terjadinya hujan dengan intensitas tinggi selama satu jam, terjadi di wilayah Kabupaten Magetan, hingga sejumlah sungai meluap.
“Salah satunya sungai yang memisahkan Desa Bogem dengan Kentangan, Kecamatan Sukomoro, Magetan Jawa Timur ini, hingga membuat konstruksi jembatan terbawa air,”jelasnya
Akibat derasnya aliran sungai akibat air meluap menyebabkan proyek Rehabilitasi Jembatan Bogem rusak, bangunan steger jembatan dan material juga hanyut.
“Steger atau perancah bangunan bagian atas jembatan hanyut terbawa derasnya air sungai,”terangnya.
Lanjut Didiek bangunan di bagian bawah jembatan atau pondasi proyek diyakini aman.
“Karena kejadian itu, pihaknya memperkirakan proyek rehabilitasi bisa molor dari waktu yang ditentukan, harus mengulang kembali membangun bagian atas, dan pihaknya belum bisa memberikan keterangan kerugian akibat kejadian itu. Saat ini pihaknya masih melakukan pengecekan di lokasi,”pungkas Didiek