RESMIKAN—Wali Kota Madiun, Dr. Maidi meresmikan pembukaan dapur SPPG MBG di Jalan Sedero, Kelurahan Banjarejo, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (15/9/2025).
BeritaTrends, Madiun – Wali Kota Madiun, Dr. Maidi mengingatkan agar pengelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjaga standar kebersihan dapur. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian hal yang tidak diinginkan seperti terjadi di daerah lain.
Hal itu disampaikan Wali Kota Madiun, Dr. Maidi saat meresmikan dua dapur SPPG baru di Jalan Ciliwung dan Jalan Sedero, Senin (15/9/2025).
“Standar kebersihan dapur harus terjaga. Selain itu proses memasak hingga pengemasan maksimal dua jam agar makanan tidak basi. “Insya Allah kalau mekanisme diikuti, makanan tidak ada yang basi,” kata Dr. Maidi.
Orang nomer satu di Pemkot Madiun itu mengatakan pembangunan 16 dapur sehat makan bergizi gratis (MBG) yang ditargetkan rampung akhir Oktober. Saat ini, Kota Madiun sudah memiliki lima dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi.
Wali Kota Dr. Maidi dapur SPPG pertama yang beroperasi berada di Jalan Tirta Raya, Kelurahan Nambangan Lor. Sementara dapur SPPG kedua di Banjarejo, dan ketiga di Jalan Mayjend Sungkono.
Menurut mantan Sekda Kota Madiun itu, dua dapur SPPG yang baru diresmikan masuk kategori terbaik dan terbersih. “Hari ini dapur SPPG yang di-launching menurut saya terbaik dan terbersih,” jelas Dr. Maidi.
Wali Kota Madiun dua periode ini mengatakan 16 dapur SPPG nanti akan melayani 51 ribu siswa di Kota Madiun. Diperkirakan satu dapur akan melayani sekitar tiga ribu siswa.
Untuk saat ini, lanjut Dr. Maidi, sebanyak 9.000 pelajar sudah menikmati program MBG dari tiga dapur yang beroperasi. Sementara belasan dapur lain sedang dikebut pembangunannya di beberapa titik, antara lain Kanigoro, Jalan MT Haryono, dan Asrama Haji.
“Hari lima hari dapur sudah operasional. Rencana kita Oktober akhir seluruh dapur SPPG sudah beroperasi semuanya,” jelas Dr. Maidi.
Ia menambahkan menu MBG ditentukan ahli gizi terdiri diantaranya pisang, susu, sayur, daging, dan beras.
Mengantisipasi banyaknya sisa makanan dari seluruh dapur, Dr. Maidi mengungkapkan Pemkot Madiun sudah menyiapkan TPS organik untuk mengolah sisa makanan dari seluruh dapur. Bahkan Tim pengabdian ITS yang langsung mendampingi pengelolaan TPS 1,5 hektare itu selama setahun.
Wali Kota Dr. Maidi Kalau sisa makanan bisa diurai dan dimanfaatkan salah satunya untuk pakan bebek dan itik.