SMP Negeri 3 Magetan
Beritatrends, Magetan – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Magetan ditahun ajaran 2024-2025 mulai bulan Januari hingga September 2024 berhasil meraih beberapa kejuaraan di bidang Olahraga.
Prestasi yang berhasil diraih SMP Negeri 3 Magetan ini patut dibanggakan, walaupun hanya di bidang Olahraga namun SMP Negeri 3 Magetan terus menekan prestasi di bidang akademik.
Seperti halnya disaat kelulusan Siswa-Siswi Kelas IX SMP Negeri 3 Magetan Tahun Kelulusan 2023-2024 kemarin.
Abiyasa Ari Hanggoro merupakan salah satu siswa SMP Negeri 3 Magetan yang berhasil meraih predikat sebagai lulusan tertinggi di sekolahnya, yakni memperoleh nilai tertinggi 91,96.
Meski usia yang masih belia namun usaha yang diraih Abiyasa patut dibanggakan, dan itu juga berkat dari usaha para guru-guru pendidik di SMP Negeri 3 Magetan.
Tak kenal lelah dan tak kenal waktu, Guru tenaga Pendidik yang ada di SMP Negeri 3 Magetan terus memberikan ilmu kepada anak didiknya agar bisa meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi kedepannya.
Supatmi, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Magetan saat ditemui diruangannya mengatakan bahwa, untuk kelulusan tahun 2023-2024 kemarin itu memang ada salah satu anak didik yang diambil dari 10 anak didik yang berhasil meraih nilai tertinggi yakni 91,96. Kamis (05/09/2024)
“Abiyasa Ari Hanggoro yang dulunya pernah menjadi Ketua OSIS SMP Negeri 3 Magetan ini berhasil meraih nilai tertinggi dari teman-temannya, yakni 91,96 dan itu patut dibanggakan,” jelas Supatmi. Kamis (05/09/2024) pagi.
Supatmi menjelaskan, sedangkan ditahun 2024 dengan jumlah murid kurang lebih 813 per-Januari hingga September 2024 ini, SMP Negeri 3 Magetan berhasil meraih beberapa prestasi di bidang Olahraga.
“Memang untuk siswa-siswi di SMP Negeri 3 Magetan itu kebanyakan berhasil meraih beberapa kejuaraan di bidang Olahraga, seperti Futsal, dan Pencak Silat, dan untuk di bidang Akademik memang masih belum bisa menyusul dengan SMP Negeri lain yang ada di Kabupaten Magetan,” tutur Supatmi.
Lebih lanjut, Supatmi menuturkan beberapa prestasi yang berhasil di raih SMP Negeri 3 Magetan meliputi Kejuaraan Pencak Silat Bupati CUP di GOR Ki Mageti berhasil meraih juara umum 1 tingkat pra remaja, perlombaan di Kabupaten Ngawi berhasil membawa pulang medali Emas, Perak, dan Perunggu.
“Disaat Kontingen SMP Negeri 3 Magetan itu berhasil meraih 18 emas, 20 perak, dan 20 perunggu, dan perlombaan Futsal di Ponorogo berhasil meraih juara 1, di Madiun juara 2, di MAN 1 Takeran juga berhasil meraih juara 2, dan waktu sparkling fashion show batik Magetan itu berhasil meraih Juara 3 dan Harapan 3,” imbuh Supatmi.
Selaku Kepsek SMP Negeri 3 Magetan, Supatmi berharap kepada anak didik yang belum bisa berprestasi jangan patah semangat dan terus berusaha agar bisa meneruskan perjuangan kakak-kakak tingkatnya yang berhasil meraih beberapa kejuaraan.
kepala sekolah bersama murid berprestasi tahun kelulusan 2023-2024
Ditanya kelancaran Kurikulum Merdeka dan Perkembangan Adiwiyata di SMP Negeri 3 Magetan, Supatmi mejelaskan bahwa tidak ada hambatan dalam penerapan Kurikulum merdeka dan untuk Adiwiyata masih berjalan.
“Kurikulum Merdeka ini memang baru, namun dalam penerapannya tidak ada kendala dan ibarat kata itu pelan-pelan asal kelakon. Namun sebagai tenaga pendidik juga harus menerapkan betul Kurikulum Merdeka sesuai ketentuan yang berlaku, dan untuk Adiwiyata masih berjalan seperti biasa,” kata Supatmi.
Disisi lain, Kepsek SMP Negeri 3 Magetan sebetulnya sangat memprihatinkan peningkatan kenakalan anak didik dimanapun berada, tak hanya laki-laki saja yang mengalami peningkatan kenakalan, namun saat ini perempuan pun juga ikut mengalami peningkatan kenakalan.
“Menanggapi pembinaan remaja ini sendiri perlu rangkulan tangan antara Tenaga Pendidik dan Orang Tua sendiri, dan nantinya Guru-guru di SMP Negeri 3 Magetan akan melakukan pertemuan untuk mengadakan parenting pembinaan remaja bersama Paguyuban yang ada di SMP Negeri 3 Magetan,” jelas Supatmi.
Menurut Supatmi sendiri di SMP Negeri 3 Magetan itu siswa-siswi juga ada beberapa yang memiliki keluarbiasaan yang perlu adanya bimbingan mengenai perkembangan remaja.
“Untuk guru-gurunya sendiri itu setiap pagi mengkontrol siswa-siswi yang berdatangan dan apabila mendapati adanya siswi yang menggunakan lipstik itu guru yang bertugas sudah menyiapkan tissu untuk menghapusnya, dan untuk siswa sendiri apabila seragam yang digunakannya tidak rapi akan dirapikan didepan pintu gerbang masuk sekolah, sedangkan nanti disaat masuk kelas sendiri guru yang bertugas tetap akan memberikan kedisiplinan dan mengecek seluruh siswa-siswi akan berpakaian rapi selayaknya pelajar pada umumnya,” lanjut Supatmi.
Untuk perlakuan kekerasan dan Bullying di SMP Negeri 3 Magetan sendiri Supati menuturkan Alhamdulillah tidak adanya kekerasan dan bullying di sekolah, dikarenakan tenaga pendidik tetap terus menekankan pentingnya kebersamaan dan menjaga agar tidak terjadinya bullying di dalam sekolah SMP Negeri 3 Magetan.
“Sebetulnya saya pribadi sangat prihatin dengan adanya perilaku dan kebiasaan siswa-siswi di jenjang SMP dimanapun itu berada, namun Alhamdulillahnya di SMP Negeri 3 Magetan itu siswa-siswinya masih bisa diberikan pemahaman dan masih bisa mengerti dan tidak mengikuti trend remaja yang ada di Media Sosial sana, ya ada beberapa 1 atau 2 siswa yang masih nekad, tapi sebagai tenaga pendidik dan sebagai orang tua kedua di sekolah itu kita tetap memberikan pemahaman kepada anak didik agar menjalani kebiasaan dan menjalani pendidikan dengan sewajarnya selayaknya anak didik pada umumnya. Ini semua bertujuan untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan kepada anak didik di SMP Negeri 3 Magetan agar bisa menjadi Generasi Emas yang bisa membanggakan Sekolah bahkan bisa membanggakan Orang Tua sendiri,” akhir Supatmi.