Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magetan Drs. Suwata M.Si
Beritatrends, Magetan – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi satuan pendidik di Kabupaten Magetan di masa saat ini telah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas.
Tentunya PTM kali ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Imendagri dan Intruksi Bupati yang mana bagi daerah yang diberlakukannya PPKM Level 3 bisa melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar secara PTM dan atau PJJ.
Namun dalam pelaksanaan PTM di Kabupaten Magetan sedikit terkendala selama 1 pekan, yang mana itu bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi covid-19 tahap kedua bagi tenaga pendidik di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Saat ditemui dikantornya, Senin (11/10/2021) Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magetan Drs. Suwata M.Si mengatakan bahwa Tenaga Pendidik di Kabupaten Magetan dari sekitar 8.400 tenaga pendidik itu sudah vaksinasi tahap kedua. Dan kemarin sudah dilaksanakan swab antigen yang diikuti sekitar 6.200 dan itu hanya 3 orang yang terkonfirmasi covid-19 dan itu dengan kondisi sehat (OTG)
“Terkait PTM yang dilaksanakan di Kabupaten Magetan sangatlah disambut dengan baik bagi orang tua murid, karena itu sangatlah diharapkan, yang mana hampir 1 tahun setengah lebih tidak dilaksanakan PTM dan sebetulnya Magetan selalu yang terdahulu untuk pelaksanaan PTM.” jelas Suwata.
Dikpora Magetan selalu evaluasi keliling dan antusias serta pelaksanaan PTM berjalan tertib dan selama ini tidak ada laporan kasus covid-19 di sekolah, pihaknya selalu mengingatkan kepada tenaga pendidik agar disetiap sekolah tetap menaati protokol kesehatan yang berlaku.
“Kemarin Dikpora Magetan melakukan Assesment Nasional (AN) yang merupakan Program Kementerian, dan untuk jenjang SMP sudah selesai berjalan lancar, yang mana Assessment Nasional (AN) berbasis komputer seluruh SMP disetiap sekolah itu 45 anak dan cadangan 5 dalam rangka pemetaan mutu Pendidikan di seluruh Indonesia.” imbuh Suwata.
Lanjutnya, Assessment Nasional itu berbasis applikasi, sehingga harus menyiapkan perangkatnya dan ini akan dilanjutkan ke jenjang SD yang diikuti kelas 5 serta pelaksanaan sekitar bulan November yang akan datang, dan itu sudah dilakukan persiapan.
“Karena yang di assessment itu tidak hanya murid termasuk gurunya, ada surve lingkungan pembelajaran dan lain sebagainya dari situ nanti guru harus terus meningkatkan kompetensi dan masa – masa ini karena PTM jamnya agak berkurang banyak, dan selama PTM kebijakan maksimal hanya 3 jam normal dan setiap jam pembelajran itu waktu 1 mata pembelajaran hanya 30 menit.” terangnya.
Pihaknya menambahkan, Para guru harus bisa memanfaatkan IHT (In House Training) utamanya tentang applikasi – applikasi pembelajaran Digital supaya nantinya para guru bisa mengakses materi yang disediakan laman yang telah disediakan dari kementerian namun harus memahami IT.
“Semoga nanti covid-19 bisa segera menurun mungkin presentasi jumlah murid yang masuk bisa dinakikan, namun akan tetap terus berkoordinasi sesuai dengan kebijakan Pemerintah. Kepada para peserta didik semua diminta tetap mentaati protokol kesehatan selama PTM ini, PTM ini tidak full masuk, dan itu ada jadwalnya 50%, oleh karena itu, sisa – sisa yang tidak PTM harus betul–betul dimanfaatkan untuk belajar. Dan sekarang banyak media pembelajaran yang telah disediakan dan anak–anak harus tetap disiplin ketia pembelajaran secara daring.” tegasnya.
Bagi orang tua diminta untuk tetap mengontrol anak didik agar bisa mengikuti jadwal pembelajaran secara daring sesuai dengan ketentuan.
“Untuk teman – teman guru tetap jalan terus supaya PTM aman dan protokol kesehatan harus tetap di terapkan, jangan sampai nanti terjadi nanti klaster covid-19 di sekolah, kemudian terus dampingi anak – anak, karena jam PTM terbatas dan maksimalkan ketia pembelajaran daring itu dipakai, dan sekolah harus terus berinovasi agar kegiatan belajar mengajar terus berjalan dengan lancar.” tutup Suwata.