Beritatrends, Magetan – Selama masa pemutihan yang terus berlangsung hingga akhir bulan Agustus, Kantor Samsat Magetan memiliki peran penting dalam mengelola administrasi kendaraan bermotor.
Pelayanan yang sesuai dengan Standart Operasional Prodesur (SOP) menjadi salah satu kunci untuk memastikan keefisiensi dan kepuasan wajib bayar pajak kendaraan bermotor.
Sehubungan dengan itu, masa pemutihan yang berlangsung pada 15 Juli – 31 Agustus 2024 ini membuat aktifitas kantor bersama Samsat Magetan menjadi padat. Karena, jumlah wajib pajak meningkat bila dibanding sebelum adanya pemutihan.
Adapun manfaat pemutihan pajak diantaranya yakni mengurangi beban pemilik kendaraan dan memaksimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak. Dengan pemutihan, wajib pajak dapat membayar biaya yang lebih ringan dan melegalkan kendaraannya tanpa kekhawatiran terkait legalitas di masa depan.
Kepala Unit Regident (KRI) Samsat Magetan, Ipda Azmi, mengatakan bahwa di Samsat ada beberapa pelayanan terkait dengan ranmor diantaranya pajak tahunan, penelitian ulang 5 tahun, balik nama (dalam satu kabupaten), mutasi masuk (dari luar kabupaten) dan mutasi keluar daerah.
“Untuk pelayanan kepada wajib pajak, durasi waktu antara jenis pelayanan yang satu dengan yang lain berbeda, tergantung pada permohonannya,“ kata Ipda Azmi, Kamis (1/8/2024).
Lebih lanjut, untuk mutasi kendaraan khususnya yang keluar wilayah harus melalui beberapa tahapan sesuai pasal 40 dan 41 Perpol Nomor 7 Tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor, Sehingga prosesnya tidak secepat permohonan lainnya, terlebih saat pemutihan kali ini.
“Disamping harus melalui beberapa tahapan, proses mutasi di masa pemutihan ini memang membutuhkan waktu khusus, selain itu untuk proses identifikasi kendaraan harus dipastikan keabsahannya, agar dimasa mendatang tidak timbul permasalahan,” imbuh Ipda Azmi.
Ia menjelaskan, untuk mutasi keluar perlu identifikasi mendalam, karena jika suatu saat nanti apabila timbul masalah yang bertanggungjawab adalah samsat, tempat ranmor tersebut berada.
“Mutasi keluar perlu identifikasi mendalam, karena jika suatu saat nanti timbul masalah yang bertanggungjawab adalah Samsat tempat ranmor tersebut berasal,” tandasnya.