Beritatrends, Sidoarjo – Untuk mendekatkan diri dengan organisasi mitra, Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim melakukan silaturahmi. Salah satunya dengan Relawan Antisipasi Solidaritas Bencana (Rentan) DPD Jatim.
Kegiatan yang berbentuk sharing session ini diadakan di Sekretariat DPD Rentan Jatim, di Desa Gempol RT 14 RW 4, Jedong Cangkring, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, Minggu, 13 Maret 2022. Sedangkan temannya adalah Peran Serta Relawan dalam Penanggulangan Bencana.
“Kita memulai bersinergi dengan lembaga-lembaga lain tentang kebencanaan. Salah satunya dengan SRPB Jatim. Kami harapkan Mbak Dian (koordinator SRPB Jatim) bisa memberikan edukasi kepada kami. Kali ini kita berbagi ilmu dengan SRPB Jatim,” ungkap Ketua DPD Rentan Jatim Prihartono membuka acara.
Sementara itu, Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih mengatakan, relawan harus punya kemampuan. Ini sangat penting jika mereka diterjukan ke daerah bencana. “Kalau tidak punya kemampuan, apa bedanya dengan masyarakat biasa. Tidak paham kesiapsiagaan, tidak tahu tanggap darurat, dan sebagainya,” katanya di hadapan para pengurus dan anggota Rentan Jatim.
Oleh karena itu, relawan harus siap berlatih. Menurutnya, relawan itu masyarakat awam yang terlatih. Mereka punya kemampuan dan kompetensi, sehingga punya bekal saat terjun ke lokasi bencana.
Sementara, Koordinator Bidang Kemitraan SRPB Jatim Aslichatul Insiyah atau kerap dipanggil Azelin mengungkapkan betapa pentingnya pelatihan bagi relawan. Salah satunya apa adalah apa yang dilakukan SRPB Jatim dengan program Arisan Ilmu Nol Rupiah.
Kegiatan ini sudah mulai berjalan kembali meski sempat terkendala pandemi Covid-19. “Kami hadirkan narasumber yang berkompeten, gratis, dan terbuka untuk umum,” ujarnya.
Sedangkan Koordinator Bidang Sarana Prasarana Andreas Eko Muljanto lebih banyak memaparkan pembagian klaster kebencanaan. Dengan demikian, relawan saat terjun ke daerah bencana sudah tahu kemampuan atau kompetensi masing-masing.
Kegiatan ini juga diselingi tanya jawab oleh para peserta. Mereka banyak bertanya soal pelatihan dan peningkatan kapasitas relawan. Selain itu, juga dibahas masalah manajemen organisasi relawan.