Beritatrends, Magetan – Mantan Bupati Magetan, Suprawoto, dianugerahi penghargaan sastra bergengsi dari Festival Sastra Iman Budhi Santosa (IBS) #2 dan Perpustakaan dBuku Magetan.
Penghargaan ini diberikan pada puncak acara festival yang berlangsung di Perpustakaan dBuku, Mangkujayan, Magetan, Minggu (15/9/2024) malam.
Penghargaan ini merupakan apresiasi atas dedikasi Suprawoto dalam memajukan sastra di Magetan.
Menurut Diana AV Sasa, Founder Sastra Iman Budhi Santosa, Suprawoto adalah sosok inspiratif yang telah membangkitkan gairah literasi di berbagai kalangan.
Melalui berbagai upayanya, ia telah menciptakan ruang bagi para sastrawan muda untuk berkarya dan berkontribusi dalam memperkaya budaya lokal.
“Suprawoto telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menggerakkan dan memajukan sastra di Magetan. Ia berperan sebagai inspirator dan penggerak, yang konsisten melestarikan serta mengembangkan dunia sastra, memperkuat identitas sastra Indonesia,” ungkap Diana dalam sambutannya.
Penghargaan ini menjadi yang pertama diberikan kepada tokoh lokal di ajang Festival IBS.
Suprawoto dikenal aktif dalam memajukan sastra, tidak hanya melalui karya tulisnya, tetapi juga dengan mendirikan Graha Literasi di Magetan, mengundang sastrawan dari berbagai daerah, serta rutin menggelar acara sastra dan budaya seperti *Mbulan Dadari*.
“Beliau sangat representatif untuk menerima penghargaan ini. Pak Woto telah membangun fondasi kuat untuk sastra di Magetan,” lanjut Diana.
Sayangnya, Suprawoto tidak dapat hadir secara langsung untuk menerima penghargaan ini karena sedang berada di Jakarta. Penghargaan tersebut diterima oleh istrinya, Titik Sudarti, yang mewakili dan menyampaikan rasa terima kasih.
“Pak Woto menulis karena panggilan jiwanya. Saat ini, beliau sedang menyelesaikan tiga buku sekaligus. Kami sangat berterima kasih kepada dBuku atas penghargaan ini. Semoga menjadi penyemangat bagi kita semua,” ujar Titik.
Festival IBS #2 berlangsung selama dua hari, pada 14-15 September 2024, dan dihadiri oleh berbagai kalangan pecinta sastra.
Tahun depan, festival ini direncanakan akan menghadirkan lebih banyak sastrawan dari luar Magetan untuk terus menghidupkan semangat literasi di wilayah tersebut.