Beritatrends,Magetan – Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Magetan punya 37 paket pekerjaan di sepanjang Tahun Anggaran 2025.
Seluruh pekerjaan telah dilaksanakan di berbagai wilayah, mencakup pembangunan jaringan irigasi, embung, hingga sumur air tanah.
Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Magetan, Yuli K. Iswahyudi, menjelaskan bahwa seluruh paket dikerjakan secara bertahap sejak awal tahun dan target selesai di penghujung Desember 2025.
Rinciannya terdiri dari rehabilitasi jaringan irigasi permukaan, peningkatan jaringan, perbaikan pintu air, pembangunan embung, serta pembangunan dan rehabilitasi sumur air tanah dalam.
“Total ada sekitar 37 paket. Satu paket bisa lebih dari satu lokasi, menyesuaikan kebutuhan di lapangan,” ujar Yuli, saat ditemui di Kantornya, Senin (8/13/2025).
Pelaksanaan paket sumur tanah dalam menjadi salah satu pekerjaan yang paling banyak melibatkan lebih dari satu titik. Dalam satu paket, terdapat dua hingga tiga lokasi berbeda.
Begitu pula perbaikan pintu air yang umumnya mencakup lima sampai enam lokasi dalam satu kali pengerjaan.
Sejumlah proyek strategis tercatat telah dikerjakan, termasuk rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Bondot yang mengairi sekitar 900 hektare sawah di Tapen, Pupus, dan desa sekitar. Proyek ini menjadi salah satu yang paling krusial karena langsung menyangkut produktivitas pertanian.
Proyek penting lain seperti rehabilitasi Jaringan Irigasi Dokare di Desa Driyorejo, Kecamatan Kawedanan, juga telah tuntas. Pekerjaan tersebut memperbaiki distribusi air yang selama ini menjadi penopang utama sektor pertanian setempat.
Bidang SDA pun juga melaksanakan pembangunan Embung Sidowayah. Infrastruktur baru ini akan berfungsi sebagai sumber air baku, penopang irigasi, sekaligus membantu mengurangi risiko banjir pada musim hujan.
Pada sisi lain, jaringan irigasi Watusisik yang melayani wilayah Kiringan, Duyung, Sawojajar, dan Takeran juga telah direhabilitasi. Proyek ini meningkatkan efisiensi aliran air untuk sekitar 150 hektare lahan pertanian.
Peningkatan drainase di Kecamatan Karangrejo pun juga dilakukan untuk meminimalkan genangan.
Total anggaran yang digelontorkan untuk seluruh pekerjaan mencapai sekitar Rp 15 miliar.
Nilai tiap paket bervariasi, mulai Rp 200 juta bagi pengadaan langsung hingga Rp 600 juta sampai Rp 1 miliar untuk paket tender.
Dari sisi manfaat, sumur air tanah rata-rata melayani sekitar 30 hektare per lokasi, sedangkan cakupan pintu air menyesuaikan jaringan yang diperbaiki. Instalasi di DI Bondot, misalnya, memberi dampak pada 900 hektare sawah sekaligus.
Sebagai antisipasi kerusakan mendadak, Bidang SDA juga mengalokasikan dana darurat Rp 200 juta untuk kebutuhan cepat seperti pembelian papan kayu, pasir, koral, dan besi. Anggaran ini dipakai selektif untuk penanganan ringan, sementara untuk penanganan apabila terjadi bencana dilakukan bersama BPBD Magetan.
Bidang SDA PUPR Magetan menilai infrastruktur air di sejumlah kecamatan telah lebih siap menghadapi musim tanam 2026 nanti, sekaligus meningkatkan ketahanan air di wilayah rawan kekeringan maupun banjir.





