Tahun 2027, Wali Kota Dr. Maidi Targetkan Madiun Bebas Stunting

Wali Kota Madiun, Dr. Maidi

Beritatrends, Madiun – Wali Kota Madiun, Dr. Maidi berkomitmen menargetkan kota pendekar bebas stunting pada tahun 2027. Untuk itu seluruh anak yang teridentifikasi stunting akan mendapatkan perhatian penuh dan penanganan optimal.

Wali Kota Madiun, Dr. Maidi menyatakan dirinya akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan anak-anak yang stunting dapat berjalan optimal. Pasalnya, ia menargetkan dua tahun lagi Kota Madiun harus bebas dari kasus stunting.

“Anak-anak yang stunting tahun ini akan kami tangani serius. Untuk itu saya akan cek langsung ke lapangan agar penanganannya maksimal,” kata Dr. Maidi, Jumat (21/11/2025).

Wali Kota Madiun dua periode itu menjanjikan penghargaan bagi kader-kader posyandu bila target bebas stunting tercapai pada tahun 2027.

Selain zero stunting, Dr. Maidi juga menargetkan Kota Madiun bebas dari pengangguran dan kemiskinan pada tahun 2027. Ia optimis target itu akan tercapai bila semua pihak ikut bekerja membantu Pemkot Madiun menjadikan daerahnya bebas dari stunting, kemiskinan dan pengangguran.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun, dr. Denik Wuryani meminta kader posyandu aktif agar target zero stunting pada tahun 2027 bisa tercapai.

“Kader posyandu diminta menelusuri anak-anak yang absen saat penimbangan. Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi anak yang sementara mengalami stunting,” kata Denik.

Agar target zero stunting dapat tercapai, demikian Denik, penguatan peran kader menjadi fokus selanjutnya. Kader posyandu diharapkan mampu mendampingi sejak masa pra-nikah, kehamilan, menyusui, hingga masa balita.

Tak hanya itu, Denik meminta kader posyandu melakukan intervensi yang diberikan kepada anak-anak stunting sesuai penyebabnya. Dengan demikian kader posyandu dapat melakukan penanganan penyakit, pendampingan pola asuh, hingga edukasi pengolahan makanan bagi orang tua melalui tim pendamping keluarga.

Baca Juga  Peringatan HGN Tahun 2025 di Magetan, Dikpora Magetan Gelar Karya Inovasi Guru

Ia menambahkan penanganan stunting memerlukan kolaborasi banyak pihak. Jika penyebabnya terkait kondisi rumah, seperti lingkungan lembap atau tidak layak, Dinkes berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Perkim. “Isu stunting tidak mungkin ditangani satu instansi. Harus ada kerja sama lintas sektor,” demikian Denik.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *