Beritatrends, Ponorogo – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Ponorogo menggelar kegiatan bakti sosial bagi masyarakat kurang mampu. Kegiatan ini bertajuk PKK Peduli yang menyasar seluruh desa yang ada di Kabupaten Ponorogo tahun 2022. Dalam kegiatan PKK Peduli tersebut turut hadir Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Ketua PKK Kab. Po Ny.Susilowati, Bunda Lisdyarita Wakil Bupati Ponorogo, Kepala Dinas PP dan KB, Kepala Dinas PUPKP, Sekdin Dinsos dan P3A, Kabid Kebudayaan, serta Pengurus TP-PKK Kabupaten Ponorogo, Kamis (17/02/2022).
Ibu Kepala Desa Carangrejo Kecamatan Sampung Mengucapkan terima kasih atas kedatangan Ketua PKK Kabupaten Ponorogo serta Bupati dan rombongan karena sudah melakukan kegiatan bakti sosial penyaluran bantuan sembako. Dalam kesempatan ini semoga PKK Desa Carangrejo bisa menjadi kebanggaan kabupaten Ponorogo, dan kami tidak lupa agar diberi sedikit arahan untuk menjadi PKK yang lebih baik lagi.
“Kegiatan bakti sosial penyaluran bantuan sembako ini sangat membantu masyarakat Desa Carangrejo terutama mereka yang kurang mampu di masa pendemi seperti ini,” ucapnya.
Ketua TP-PKK Kabupaten Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko mengatakan selain kami memberikan bantuan sembako kepada masyarakat, acara PKK peduli ini juga ada sosialiasi terkait stunting serta penyerahan BPJS bagi pengurus RT.
“Masalah stunting menjadi Pekerjaan Rumah (PR) oleh karena itu kami menggandeng Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana untuk mensosialisasikan stunting kepada masyarakat,” ungkapnya.
Mengatasi stunting ini dirasa perlu karena untuk mencetak penerus yang hebat, sehingga Kabupaten Ponorogo nantinya bisa melahirkan sumber daya manusia yang jos dan hebat untuk kemajuan Ponorogo dan Indonesia.
Harjono selaku Kepala Dinas PP dan KB mengatakan stunting adalah pertumbuan anak akibat kekurangan gizi mulai sejak kandungan sehingga orang stunting tersebut berjangka pendek hingga sakit dan kecerdasan di bawah rata-rata, dan hampir semua Desa ada namanya anak stunting.
Stunting disebabkan karena terlalu muda usia ibu saat melahirkan di bawah 20 tahun, dilahirkan oleh ibu yang terlalu tua, terlalu dekat jarak melahirkan antara anak pertama dan kedua, serta terlalu banyak anak.
Cara mencegahnya adalah pastikan ibu hamil harus di atas 20 tahun, jangan sampai kekurangan gizi, periksakan diri ke dokter kandungan minimal 4kali selama hamil, pastikan melahirkan harus di tempat kesehatan, selama 6 bulan petama tidak boleh dikasih makanan apapun kecuali asi ekslusif, di 1 tahun pertama bayi harus diimunisasi.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sugiri Sancoko juga terus mensosialisasikan penggunaan dana RT, mulai dari pembangunan resapan air, pemilah sampah, wifi gratis di Rt, penanaman bunga, , BPJS bagi pengurus RT, serta pendataan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebagai dasar penerimaan bantuan.
“Dana RT nanti silahkan digunakan sesuai apa yang sudah diatur oleh pak sekda,” ucapnya.
Bupati Sugiri berpesan kepada para penerima bantuan, untuk tidak melihat nilainya karena tidak seberapa, jangan dipandang itu pemberian, tapi ini dipandang sebagai tali asih “katresnan.”
“Semoga acaranya berjalan dengan lancar dan semua diberi kesehatan,” tambanya.