Beritatrends, Ponorogo – Sebanyak 251 guru honorer di Kabupaten Ponorogo merayakan momen bersejarah dengan menggelar tasyakuran setelah resmi menerima Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Acara yang digelar di Gedung PGRI, Kecamatan Siman pada Kamis (8/8/2024) ini juga diisi dengan santunan anak yatim dan potong tumpeng bersama Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Dalam sambutannya, Bupati Sugiri Sancoko yang akrab disapa Kang Giri, memberikan pesan penting kepada para guru yang kini telah tergabung dalam ASN PPPK. Ia mengingatkan agar para guru senantiasa menjadi teladan yang baik serta selalu kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugas mengajar.
“Guru-guru yang tergabung dalam ASN PPPK ini saya harap mampu kreatif dan inovatif dalam mengajar. Tidak kalah penting juga terkait dengan teladan yang baik agar mencetak generasi yang hebat,” ucap Kang Giri.
Diar Wahyu Prasetyo, Ketua P3K Ponorogo, menjelaskan bahwa proses seleksi bagi para guru honorer ini tidaklah mudah. Ujian kompetensi dilakukan di Gedung Haji Madiun dalam tiga gelombang, dan hasilnya pada bulan Februari 2024, 251 orang dinyatakan lulus dan diterima sebagai ASN PPPK. SK resmi diserahkan langsung pada 26 Maret 2024.
“Alhamdulillah, Februari sejumlah 251 ASN PPPK dinyatakan lulus dan diterima. Tanggal 26 Maret 2024 telah menerima SK secara langsung,” terang Diar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, Nuhadi Hanuri, menyatakan bahwa para guru yang telah mendapatkan SK PPPK ini akan ditempatkan di berbagai wilayah Ponorogo, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar Negeri (SDN), hingga Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN).
“251 guru yang mendapat SK PPPK ini merupakan bagian dari tahapan rekrutmen yang terakhir. Mereka akan bertugas di seluruh wilayah Kabupaten Ponorogo, sesuai dengan kebutuhan terkini di setiap wilayah,” jelas Nuhadi.
Penempatan para guru tersebut, lanjut Nuhadi, ditentukan oleh pusat dengan mempertimbangkan kebutuhan di masing-masing daerah. Meski demikian, ia juga mengungkapkan bahwa kebutuhan guru di Ponorogo saat ini masih belum terpenuhi sepenuhnya.
“Jumlah guru yang diangkat dengan kebutuhan di Ponorogo ini tidak seimbang, namun kemampuan yang ada saat ini seperti itu dulu. Namun, ke depan pemerintah daerah akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” tutupnya.
Acara tasyakuran ini tidak hanya menjadi momen syukur bagi para guru yang telah lama menantikan kepastian status mereka, tetapi juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi dan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Ponorogo.