Warga Keluhkan Saluran Irigasi Banjir di Depan Kampus Unesa Magetan

Banjir di Depan Kampus Unesa Magetan, Warga Keluhkan Saluran Irigasi

Beritatrends, Magetan – Banjir melanda sebagian wilayah Maospati dan sekitarnya, hujan yang terus turun membuat beberapa masyarakat cemas akan terpapar bencana banjir. Begitupun bagi mahasiswa Unesa. Seluruh Kawasan yang menjadi pintu masuk Unesa tergenang air banjir.

Warga Mranggen, Maospati, mengeluhkan banjir yang kerap terjadi di jalan raya Barat-Maospati, tepatnya di depan gerbang Kampus Unesa Magetan. Setiap kali hujan deras mengguyur selama setengah jam saja, jalanan langsung tergenang air.

Rudi Hernowo, pemilik Salon Mawar yang berada tepat di depan gerbang kampus, menyebut banjir mulai sering terjadi setelah pembangunan gorong-gorong dan trotoar di kawasan itu selesai dua bulan lalu.

“Sejak pembangunan itu rampung, air dari saluran irigasi malah meluap ke jalan raya,” ujarnya, Sabtu (8/2).

Tak hanya menggenangi jalan, air bahkan masuk ke rumah-rumah warga di RT 8, RT 9, dan RT 10 RW II, Mranggen. Di depan toko Sumber Murah, ketinggian banjir bahkan mencapai setinggi ban mobil sedan. Warga yang tinggal di pinggir jalan terpaksa membuat tanggul darurat dari paving block dan pasir untuk menghalau air masuk ke rumah mereka.

Banjir ini diduga akibat menyempitnya saluran irigasi setelah proyek pembangunan trotoar di sisi barat yang masuk wilayah Kelurahan Maospati.

“Saluran yang menuju ke utara dari kampus Unesa ini jadi menyempit, akibatnya air malah mbalik dan keluar dari saluran,” jelas Lurah Maospati, Indra Ariesta Ardy.

Indra mengaku sudah melaporkan kondisi ini ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Magetan sejak bulan lalu. Bahkan, ia juga telah mengirim surat resmi ke Penjabat (Pj) Bupati Magetan agar segera ada solusi.

Baca Juga  Warga di Magetan Kaget Terima Surat Kematian

Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan menangani persoalan ini. Sebab, selain menyulitkan warga, kawasan sekitar Kampus Unesa kini berkembang menjadi pusat ekonomi baru di Magetan. “Kalau dibiarkan terus, ini bisa berdampak ke aktivitas warga dan usaha di sekitar kampus,” keluh Rudi.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari DPUPR maupun pemerintah kabupaten terkait rencana penanganan banjir di kawasan tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *