Beritatrends, Tiakur – Sebelas orang Siswa SLTA yakni Siswa asal SMAN 13 Tiakur dan SMKN 7 Tiakur ditangkap oleh Satuan Polisi Pamong Praja di Taman Kota Tiakur (26/01/2022). Penangkapan terhadap kelompok siswa tersebut terjadi saat jam efektif belajar masih berlangsung.
Menurut keterangan Junior Willy, S.Pd yang merupakan Guru Kesiswaan dan sekaligus seorang wali kelas di SMAN 13 Tiakur, kejadian tersebut bermula saat dirinya melintas di depan taman kota karena hendak menjemput anak pulang sekolah.
“Saat saya melintas di depan taman kota, terlihat kelompok siswa SMA dan SMK sedang duduk-duduk di taman kota saat jam efektif belajar masih berlangsung. Ketika saya perhatikan mereka sedang mengkonsumsi Alkohol, dan hal itu di benarkan oleh anggota Satpol PP yang ikut melihat kelompok siswa tersebut” ungkap Junior.
Saat melihat kejadian tersebut sebagai Guru Bagian Kesiswaan, Junior mengambil langka kordinasi dengan pihak Satuan Polisi Pamong Praja guna dilakukan tindakan pengamanan.
“Dari tindakan pengamanan tersebut ada 11 orang yang tertangkap, diantaranya 7 orang siswa SMAN 13 dan 4 orang Siswa SMKN 7, dan ada 2 orang siswa SMAN 13 yang berhasil kabur dan 4 orang siswa SMKN 7,” kata Junior menjelaskan.
Terpantau di depan kantor Satuan Polisi Pamong Praja para siswa tersebut mendapat pembinaan dari Kasatpol di lanjutkan oleh Kabid Trantib Agustinus Ranggabenge, SH.
Kepada awak media ini Agus mengatakan bahwa tim Trantib Pamong Praja bergerak melakukan pengamanan di lokasi setela adanya kordinasi dari pihak SMAN 13 terkait pelanggaran siswa saat jam efektif belajar masi berlangsung.
“Dari pihak sekolah berkoordinasi dengan kami dan di pimpin langsung oleh Kasatpol kami melakukan pengamanan terhadap para siswa tersebut,” ungkap Agus.
Di katakan Agus bahwa saat di lakukan penahanan terhadap kelompok siswa tersebut, mereka di bawah ke kantor.
“Mereka kami bawah ke kantor usai di tangkap dan sebelum di lakukan pembinaan mereka di geleda. Saat penggeledahan di dapati ada siswa yang membawa senjata tajam dan tembakau di dalam tas” ungkap Agus.
Saat menyampaikan pembinaan terhadap para siswa tersebut Agus mengatakan kepada para siswa tersebut agar dapat menghargai jeri lelah orang tua dalam berjuang untuk menyekolahkan mereka, cara menghargai ya adalah dengan cara memanfaatkan waktu sekolah baik saat jam belajar maupun waktu di rumah untuk mengembangkan kemampuan dan potensi diri guna menyongsong masa depan. Bukan sebaliknya malah merusak diri dengan aktifitas yang negatif dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik.
“Selanjutnya kami akan melakukan kordinasi dengan pihak sekolah untuk pengamanan jam belajar untuk mencegah kejadian berulang seperti hari ini” kata Agus.
Junior Willy selaku Bagian Kesiswaan juga mengharapkan peran aktif orang tua dalam mengawasi anak-anak agar terhindar dari perilaku menyimpang.
“Kami mengharapkan orang tua lebih teliti lagi dalam memperhatikan dan mengawasi pendidikan anak dengan cara, aktif dalam melakukan cek dan ricek saat anak akan berangkat sekolah maupun saat anak pulang sekolah. Anak-anak ini adalah penerus tongkat estafet di daerah ini, oleh sebab itu harus di jaga bersama-sama baik oleh orang tua maupun para pendidik bahkan harusnya oleh semua pihak,” kata Agus.
Dikatakannya bahwa pihak sekolah akan segera menghubungi para orang tua untuk dapat membicarakan pelanggaran siswa tersebut.