DPRD Magetan Minta Maaf
Beritatrends, Magetan – Kekecewaan dirasakan perwakilan masyarakat dari Desa Sumursongo dan Desa Sobontoro yang terdampak pasca-penambangan. Mereka merasa kecewa setelah pimpinan DPRD Magetan tidak hadir dalam agenda audiensi yang dijadwalkan di Gedung DPRD Magetan, Kamis (13/2/2025).
Audiensi tersebut seharusnya menjadi momen penting bagi warga desa terdampak penambangan yang belum direklamasi. Aktivitas penambangan yang sudah berlangsung hampir dua tahun mengakibatkan kerusakan pada lahan produktif yang kini tidak dapat lagi dimanfaatkan.
Masyarakat menuntut solusi dari pihak terkait agar persoalan tersebut segera diatasi.
Forum Rumah Kita, yang bertindak sebagai mediator, bersama dengan kepala desa dari dua desa terdampak, Ketua APRI Magetan, dan perwakilan dinas terkait, hadir untuk membahas masalah ini.
Namun, setelah menunggu lebih dari dua jam tanpa kejelasan, mereka memutuskan untuk walk out dan meninggalkan ruangan audiensi tanpa hasil.
Koordinator Forum Rumah Kita, Rudi Setyawan, menyatakan bahwa keputusan untuk walk out diambil setelah pihaknya merasa sudah terlalu lama menunggu.
“Kami sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB pagi. Kami paham jika Ketua DPRD Magetan memiliki jadwal padat, termasuk meninjau sekolah roboh dan rapat dengan ketua fraksi. Namun, ini juga menyangkut kepentingan masyarakat,” ungkap Rudi.
Kekecewaan serupa juga disampaikan oleh Agus Pujiono, Divisi Data dan Sumber Daya Forum Rumah Kita. Agus merasa seperti dibohongi, karena meskipun mereka yang mengundang audiensi, justru pihak DPRD yang tidak hadir tepat waktu.
“Jika saja kami tidak membawa perwakilan masyarakat, mungkin kami sudah meninggalkan gedung ini lebih awal. Namun, karena ada masyarakat yang sudah meluangkan waktunya, kami memutuskan untuk tetap menunggu,” jelas Agus.
Tak lama setelah insiden walk out, Ketua DPRD Magetan, Suratno, bersama Ketua Komisi D DPRD Magetan, Riyin Susilowati, dan dinas terkait melanjutkan audiensi, meskipun hanya dihadiri oleh satu perwakilan dari Forum Rumah Kita, Sunardi. Karena hanya sendirian, Sunardi enggan memberikan penjelasan lebih lanjut, mengingat sebagian besar rekan-rekannya telah pulang.
“Karena saya hanya sendirian, dan masyarakat yang mengadu sudah pulang, saya tidak bisa menjabarkan panjang lebar. Jadi mohon maaf,” kata Sunardi.
Keterlambatan ini disebabkan oleh agenda mendadak yang harus dihadiri oleh Suratno.
“Saya menerima panggilan dari Dandim dan Kapolres Magetan terkait insiden sekolah roboh di SDN 1 Ngelang. Kami pun spontan meluncur ke lokasi. Jadi mohon maaf,” kata Kang Ratno, sapaan akrab Suratno.
Untuk merespons kejadian ini, Suratno mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi ulang dengan Forum Rumah Kita dan pihak terkait.
“Kami sudah komunikasikan bahwa kami akan menjadwalkan ulang audiensi ini pada Senin depan,” ujar Suratno, berharap agar pertemuan dapat terlaksana dengan lancar dan memberikan solusi bagi masyarakat yang terdampak