Bangun Enam Dapur MBG, Wali Kota Madiun Jamin Tidak Ada Kelangkaan Stok Bahan Makanan

Wali Kota Madiun, Dr. Maidi

Beritatrends, Kota Madiun – Wali Kota Madiun, Dr. Maidi menjamin tidak akan ada kelangkaan stok bahan makanan di kota pecel meski enam dapur makanan bergizi gratis (MBG) akan beroperasi serentak menyuplai makan bagi 51.000 siswa. Pasalnya, Pemkot Madiun sudah mempersiapkan berbagai alternatif pilihan untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan bagi dapur MBG.

Wali Kota Madiun, Dr. Maidi menuturkan  Pemkot Madiun sudah menyiapkan berbagai antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan bahan makanan saat enam dapur MBG yang melayani 51.000 siswa dioperasikan serentak.

“Tidak ada (kelengkaan). Saya jamin. Itu sudah saya prediksi. Kalau itu sudah jalan semuanya Sehari kita harus memberikan makan bagi 51.000 siswa,” kata Maidi, Selasa (22/4/2025).

Menurut Maidi, Pemkot Madiun sudah menyiapkan enam hektar lahan produktif untuk ditanami aneka sayuran untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan enam dapur MBG. Tak hanya itu dirinya sudah berkoordinasi dengan pabrik penghasil bahan makanan seperti tahu dan tempe agar dapat memproduksi kebutuhan enam dapur MBG di Kota Madiun.

“Nanti tanaman yang ditanam di lahan produktif mulai dari sayuran, cabai hingga mentimun,” kata Maidi.

Selain itu, lahan yang produktif ditanami sayuran dan buah-buahan akan menjadi taman kampung jepang. Dengan demikian, taman tersebut dijadikan tempat edukasi bagi anak-anak sekolah di Kota Madiun.

Maidi menyebut lahan produktif yang akan ditanami sayuran dan buah berada di tiga titik yakni Kelurahan Banjarejo, Kelurahan Kanigoro dan Kelurahan Manguharjo. Tak sekedar menanam buah dan sayuran, Pemkot Madiun akan mengembangkan tanaman yang ditanam agar lebih berkualitas.

“Hari ini kami studi bagaimana sepuluh cabai dapat diwakili satu cabai pedesnya,” jelas Maidi.

Baca Juga  Pj. Bupati Landak Open House Natal

Maidi menambahkan Pemkot Madiun sudah berkoordinasi dengan beberapa petani di Kabupaten Magetan untuk memasok ke kota pecel bila kekurangan sayuran di pasaran. Selain itu, keberadaan warung tekan inflasi tetapi dijalankan di tujuh titik untuk menekan laju inflasi.

“Kami juga bekerjasama dengan petani di Magetan bila kekurangan pasokan sayuran. Kami juga mendirikan tujuh warung tekan inflasi agar warga tetap dapat membeli bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” demikian Maidi.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *