Bangun Gapura Batas Kota Caruban, Bupati Kaji Mbing Harapkan Mantabkan Identitas Ibu Kota Kabupaten Madiun

TANDA TANGAN—Bupati Madiun, Ahmad Dawami menandatangani prasasti dibangunnya gapura perbatasan Kota Caruban untuk menciptakan atmosfer yang berbeda ibu kota Caruban sesuai dengan harapan masyarakat, Senin (4/9/2023).

Beritatrends, Madiun – Bupati Madiun, Ahmad Dawami melakukan peletakan batu pertama pembangunan gapura batas Kota Caruban, Senin (4/9/2023). Bangunan gapura batas kota berkonsep tradisional etnikal itu diharapkan dapat memantabkan identitas Kota Caruban sebagai ibu kota Kabupaten Madiun.

“Pembangunan Gapura Batas Kota Caruban ini menjadi bukti nyata dan komitmen Pemkab Madiun untuk menciptakan ibu kota yang berbeda dan bermakna bagi seluruh masyarakat. Saya harapkan ini akan menjadi langkah awal menuju perubahan positif dan pemantapan identitas Kota Caruban sebagai Ibu Kota Kabupaten Madiun,” ujar Bupati Madiun, Ahmad Dawami saat meletakkan batu pertama pembangunan gapura batas Kota Caruban.

Pria yang akrab disapa Kaji Mbing ini mengatakan untuk mewujudkan transformasi Kota Caruban sebagai Ibu Kota Kabupaten Madiun maka Pemkab Madiun terus berbenah. Salah satunya dengan pembangunan Gapura Batas Kota Caruban dengan konsep tradisional etnikal yang sarat akan filosofi.

Bagi Kaji Mbing, gapura batas kota ini menjadi lambang kebanggaan masyarakat Kabupaten Madiun dan identitas yang kuat untuk Kota Caruban. Pembangunan gapura itu direncanakan akan selesai akhir November 2023.

Ia mengatakan pembangunan gapura dilakukan di pinggir ruas jalan nasional.

Batas-batasnya yakni wilayah timur masuk Desa Sidorejo Kecamatan Saradan dan Desa Kaligunting Kecamatan Mejayan, serta wilayah barat yang masuk Desa Sumberbening Kecamatan Balerejo.

Menurut Kaji Mbing, pembangunan gapura perbatasan menjadi langkah strategis pentingnya perubahan dalam suasana Ibu Kota Kabupaten Madiun.

Apalagi sesuai dengan PP No. 3 Tahun 2019, Kota Caruban telah diresmikan sebagai Ibu Kota Kabupaten Madiun.
Untuk itu, kata Kaji Mbing, tugas Pemkab Madiun menciptakan suasana yang sesuai dengan peran dan harapan masyarakat.

Baca Juga  Jelajah Wilayah dan Komsos, Dandim Ponorogo Ngetrail dan Baksos

“Konsep yang kami terapkan di sini mengingatkan kita akan kejayaan Caruban di masa lalu, dan kami berharap kejayaan itu bisa kembali,” ungkap Kaji Mbing.

Pembangunan Gapura Batas Kota Caruban ini, lanjut Kaji Mbing, bukan hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga tentang identitas dan perubahan perilaku. Sebagai langkah awal, dua titik batas kota telah ditetapkan dan lebih banyak lagi yang akan mengikuti sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Sementara itu Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Madiun, Hari Pitojo mengungkapkan proyek ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Madiun untuk menciptakan atmosfer yang berbeda ibu kota Caruban sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk itu, gapura perbatasan dibuat dengan memiliki makna dan filosofi mendalam.

“Atap paling atas mengikuti konsep masjid kuno Demak. Sementara bawahnya terdapat gunungan yang mengacu pada arsitektur Mataram. Ini penggabungan elemen-elemen tradisional yang merepresentasikan sejarah dan budaya kawasan Caruban,” demikian Pitojo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *