Bendosari Semarak Carnival
BeritaTrends, Blitar – Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia terasa sangat kental di Desa Bendosari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pada Sabtu, 29 September 2025, Dengan menggelar acara spektakuler yang tak hanya memukau ribuan mata, tetapi juga menghangatkan hati masyarakat Ethnic Carnaval Pawai Budaya.
Dengan rute sepanjang tiga kilometer, mulai dari depan Puskesmas Gawang hingga Finish di timur kantor desa Bendosari, Ethnic Carnaval Pawai Budaya ini menjadi panggung bagi ribuan warga yang berbaur dalam kemeriahan penuh warna. Mulai dari anak anak hingga orang dewasa, semua berpartisipasi mengenakan pakaian adat dan kostum unik yang menampilkan kekayaan budaya Nusantara.
Kepala Desa Bendosari, Sunarko, yang akrab disapa Kang Mas Narko, menyatakan bahwa pawai budaya ini bukan sekadar hiburan, melainkan wujud nyata upaya melestarikan warisan budaya lokal sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air. “Tahun ini antusiasme masyarakat jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa budaya dan semangat kemerdekaan hidup dalam diri mereka,” ujarnya penuh semangat.
Sebelum acara inti Ethnic Carnaval Pawai Budaya, Desa Bendosari sebelumnya juga menggelar jalan sehat hingga berbagai perlombaan tradisional yang mempererat ikatan sosial antarwarga. “Semua kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan, sekaligus menjadi hiburan yang mendidik,” jelas Kang Mas Narko.
Camat Kademangan, Hendry Bagus Dwinanto, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi. Menurutnya, inisiatif Pemerintah Desa Bendosari ini patut menjadi contoh bagi desa desa lain. “Melalui kegiatan seperti ini, bukan hanya budaya yang terjaga, tapi juga semangat gotong royong dan nasionalisme masyarakat semakin menguat,” ujarnya.
Suasana pawai penuh semarak dengan alunan musik tradisional dan musik Era Modern yang mengiringi setiap langkah peserta. Anak anak dengan wajah ceria mengenakan pakaian adat, menari dan melambaikan tangan pada penonton yang memadati sepanjang jalan. Warga pun terlihat antusias, saling berfoto dan mengabadikan momen penuh warna ini.
Panitia pelaksana, Nanang, mengungkapkan bahwa acara berlangsung sukses dan kondusif. “Partisipasi masyarakat luar biasa. Mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pemeran utama dalam merayakan hari bersejarah ini,” katanya.
Menariknya, pihak desa berencana menjadikan Ethnic Carnaval Pawai Budaya ini sebagai agenda tahunan yang semakin besar. “Kami ingin Bendosari menjadi pusat kebudayaan yang tak hanya dikenal di Blitar, tapi juga di Jawa Timur bahkan nasional,” kata Nanang penuh semangat.
Kemeriahan ini bukan hanya soal warna dan kostum, tapi juga soal kebersamaan dan kebanggaan atas jati diri bangsa. Dalam gelaran ini, masyarakat Desa Bendosari membuktikan bahwa kemerdekaan bukan sekadar tanggal di kalender, melainkan semangat hidup yang dirayakan dengan penuh rasa syukur dan cinta tanah air.
Dengan segala warna dan getar semangatnya, HUT RI ke-80 di Bendosari menjadi bukti nyata bahwa di balik desa kecil, tersimpan jiwa besar yang terus melangkah maju, menjaga warisan budaya, dan membangun persatuan. Pawai budaya ini pun menjadi pengingat bahwa kemerdekaan harus dirayakan dengan cara yang hidup, kreatif dan penuh makna.